PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA --- Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Indonesia, tepatnya di Provinsi Bali sudah semakin dekat. Jika tak ada aral melintang, KTT G20 akan dihelat pada 15 – 16 November 2022 mendatang di Nusa Dua Bali, Provinsi Bali.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri meminta Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk terlibat aktif menyosialisasikan forum kerjasama multilateral yang berisikan 19 negara plus Indonesia sebagai tuan rumah.
Sebagai tuan rumah KTT-G20, Indonesia mengusung tema semangat untuk pulih bersama, yaitu “Recover Together, Recover Stronger”. Di mana Indonesia mengajak dunia saling mendukung untuk pulih bersama, tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Pada KTT G20 tahun ini, ada tiga topik atau isu utama yang akan dibahas bersama dengan negara-negara anggota G20 lainnya , yaitu: (1) Arsitektur Kesehatan Global; (2) Transformasi Ekonomi Digital; serta (3) Transisi Energi Berkelanjutan.
Untuk menyukseskan KTT G20 tahun ini, maka semua daerah di Indonesia diminta ikut menyosialisasikan G20 agar masyarakat Indonesia paham betul urgensi dari pelaksanaan G20 dan apa dampak dan manfaatnya bagi masyarakat Indonesia.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Luwu Utara, Arief R. Palallo, merespon instruksi Kemendagri tersebut dengan melakukan pertemuan bersama Bidang Humas dan IKP terkait sosialisasi G20 ini.
“Dalam rangka pelaksanaan G20 tahun ini, Kemendagri menginstruksikan semua daerah melalui Kominfo masing-masing untuk menyosialisasikan G20 ini,” kata Arief dalam pertemuan yang digelar di Ruang Media Center, Kamis 13 Oktober 2022.
Arief menyebutkan, 70% masyarakat Indonesia belum paham G20. Sementara sisanya, 30%, sudah paham G20. “Ini hasil penelitian dan perbandingannya njomplang, akhirnya Kemendagri turun tangan dan kita disuruh menyosialisasikan G20,” imbuhnya.
Langkah apa yang akan dilakukan Diskominfo-SP? Arief mengatakan bahwa pihaknya akan bersurat ke semua Perangkat Daerah (PD) agar ikut terlibat aktif menyosialisasikan G20 melalui aktivitas atau kegiatan yang dilakukan masing-masing PD.
Kata dia, semua kegiatan PD wajib mencantumkan logo G20 pada setiap spanduk kegiatan dengan menyertakan narasi dukungan terhadap G20. “Ya, sambil menyelam minum air. Kita akan buat surat yang isinya meminta PD menyelipkan logo G20,” terangnya.
“Kita kumpul hari ini untuk menindaklanjuti instruksi pemerintah pusat. Paling tidak, ada yang bisa kita tindaklanjuti dari hasil zoom dengan Kemendagri,” jelasnya. Selain itu, pihaknya akan menyelipkan narasi G20 pada setiap pemberitaan di website.
“G20 ini sudah banyak yang dibicarakan. Untuk itu, kami meminta semua Perangkat Daerah menyelipkan narasi G-20 pada setiap rilis kegiatan yang dilakukan. Misalnya, Kominfo dalam hal penguatan jaringan internet di pelosok-pelosok desa,” imbuhnya.
Pun Perangkat Daerah lain, juga harus seperti itu, sehingga gaung G20 ini sampai ke masyarakat. “Selanjutnya untuk mendukung G20, kita juga meminta testimoni dukungan Kepala Perangkat Daerah terhadap G20,” pungkas Arief R. Palallo.(jun/rhm)