* Untuk Bangun Jembatan Darurat di Rampoang
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, RAMPOANG-- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palopo bersama tim dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Provinsi Sulsel, telah berangkat ke Desa Mario Kec. Ponrang, Luwu sekira pukul 11.00 Wita, Selasa, 18 Oktober 2022.
Tujuannya, untuk mengambil bahan jembatan bailey di Base Came Balai Jalan Jembatan Sulsel di Mario. Disamping itu, ada juga tim berangkat mengambil gelagar (balok besi panjang) di Battang Barat, Palopo.
Bahan-bahan tersebut akan diangkut ke Rampoang untuk dipakai membangun jembatan darurat di Sungai Salupikun Kel. Rampoang.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Infrastruktur Dinas PUPR Palopo, Lukman ST yang dihubungi Palopo Pos melalui telepon, Selasa siang.
Lukman juga mengatakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BBPJN Sulsel, Muhammad Said juga sudah berada di lokasi Jembatan Salupikun Rampoang.
Diprediksi, pembangunan bisa selesai tiga hari ke depan dengan ketentuan, kondisi alam bersahabat dan kesiapan tim teknis dari Makassar.
''Kita tidak bisa pastikan, target berapa hari selesai. Tergantung kesiapan dari Balai. Itu masih akan dirakit terlebih dahulu baru dipasang,'' kata Lukman.
Adapun panjang jembatan darurat yang akan dibangun yakni 15 meter dengan lebar 3,5 meter.
Sementara panjang Jembatan Salupikung Rampoang delapan meter dengan lebar sekira sepuluh meter. Dibangun pada tahun 1980-an. Kondisinya sudah seharusnya diganti. Karena jembatan sekarang jebol pondasi atau kaki penyangganya.
Konstruksi jembatan tersebut masih menggunakan model lama yakni sistem pondasi. Sebaiknya jika dibangun baru, menggunakan sistem pancang.
Adapun penyebab Jembatan Rampoang rusak, yakni pondasi kaki penyangga plat jembatan tergerus air pada bagian bawahnya. Lalu datang lagi banjir, menyebabkan pondasi tersebut hancur. (ikh)