Masih Menunggu Sebagian Material Jembatan dari Makassar
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Pekerja rangka jembatan darurat pengganti jembatan Rampoang penghubung jalan Trans Sulawesi yang telah ambruk beberapa pekan lalu akibat banjir Sungai Pikung, Kamis pagi, kemarin telah memulai merakit material jembatan.
Akan tetapi hingga sekira pukul 14:20 Wita sore hari, aktivitas pekerja terhenti karena material yang tidak cukup.
Sementara material yang sebelumnya diangkut dari Battang Barat ke lokasi jembatan Rampoang, itu hanya bisa mencapai bentangan 9 meter dari yang direncanakan sepanjang 21 meter.
Karena kesiapan material untuk hari ini yang kurang, sehingga aktivitas pekerja yang merakit jembatan darurat berhenti untuk hari ini dan akan lanjut esok hari.
Kekurangan material rangka jembatan, itu dibenarkan oleh Muhammad Said, selaku PPK pengerjaan jembatan Rampoang yang ditemui di lokasi, ia menyebutkan saat ini pekerja masih menunggu tambahan rangka jembatan darurat yang pagi tadi sudah berangkat dari Makassar.
"Hari ini pekerja diarahkan untuk mengerjakan apa yang bisa dikerjakan. Termaksud merakit material jembatan darurat yang sebagian sudah ada di lokasi. Dan untuk selanjutnya kita masih menunggu bahan material yang sedang perjalanan dari Makassar, besok akan dilanjutkan perakitan material jembatan darurat yang sudah tiba di lokasi ini. Rencana bentangan jembatan darurat ini itu sepanjang 21 Meter dengan lebar 4 Meter. Sementara kemampuan menahan beban, seperti yang disampaikan oleh Kepala Balai itu bisa menahan tonase maksimal 15 Ton," kata Muhammad Said.
Untuk posisi jembatan darurat yang sedang dirakit di atas tempat jembatan lama, nanti saat selesai dirakit secara keseluruhan, kemudian akan digeser ke sebelah timur jembatan Rampoang yang telah putus.
Proses pemindahan saat rangka jembatan darurat yang diperkirakan selesai dikerjakan minimal 7 hari dan maksimal 10 dan landasan pondasi di kedua ujung jembatan rampung dikerjakan, selanjutnya akan digeser menggunakan dua alat excavator yang sudah ada di lokasi dan saat ini difungsikan merakit material jembatan.
Dari pantauan Palopo Pos, ekskavator masih sibuk mengangkat sebagian material jembatan ke bagian yang akan digunakan. Di satu sisi, arus lalulintas masih ramai sementara alat berat sedang bekerja mengangkat beban berat.
Dikhawatirkan jika kendaraan yang melintas terlalu dekat dengan lokasi pekerjaan, akan menganggu ataupun terjadi kecelakaan. Perlunya pembatas pekerjaan, agar kendaraan yang melintas di dekat perakitan jembatan tidak terlalu mepet.
Kerja Malam
Said juga mengatakan, jika nantinya materail sudah ada, kemungkinan akan dikebut sampai malam bekerja. "Kita lihat juga kemampuan pekerja. Kalau sudah sangat capek dan lelah, kita tidak paksakan bekerja malam," tandas said.
Sekadar informasi pekerja yang dilibatkan sekira 15 orang untuk menyelesaikan pembangunan jembatan bailey ini.(ria/idr)