GP Ansor Toraja Raya Gelar Diklatsar, Rusdi Idrus Harap Cetak Kader Militan Dalam Menjaga NKRI

  • Bagikan

Pengkaderan dan Diklatsar PC GP Ansor Toraja Raya yang digelar di Masjid Pa'bisenan, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. --risna--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA - Gerakan Pemuda (GP) Ansor Toraja Raya menaungi dua kabupaten yakni Tana Toraja dan Toraja Utara melaksanakan Pendidikan Kepemimpinan Dasar (PKD) dan Diklatsar di Masjid Pa'bisenan, Kecamatan Makale, Tana Toraja.

Kegiatan berlangsung selama tiga hari yakni mulai tanggal 21 sampai 23 Oktober 2022, mengusung tema ‘Mencetak Kader Militan Yang Ahlussunah Waljamaah Untuk Menjaga Agama, Nusa dan Bangsa’.

Ketua Panitia yang juga Ketua PC GP Ansor Toraja Raya, Nur Sidik Achmad mengatakan dalam pengkaderan diikuti kurang lebih 100 peserta yang berasal dari Tana Toraja dan Toraja Utara.

“Harapan kita peserta yang ikut dalam pengkaderan dapat konsisten mengikuti semua materi yang telah disiapkan oleh panitia agar kedepan dapat menjadi kader Ansor yang dapat melanjutkan estafet kepengurusan PC GP Ansor Toraja Raya,” ucapnya, Senin (24/10/2022).

Sementara Pimpinan Wilayah Sulawesi Selatan GP Ansor, Rusdi Idrus hadir dan membuka kegiatan menyampaikan pengkaderan bertujuan untuk mencetak kader yang militan dalam menjaga keutuhan NKRI harga mati.

“NU adalah organisasi yang berideologi Pancasila, jadi disini kita akan mencetak kader yang militan dalam menjaga bingkai bhinneka tunggal Ika dan menjaga keutuhan NKRI,” ujar Idrus.

Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Tana Toraja, Usman Senong turut hadir menyampaikan dukungan penuh kegiatan tersebut dan mengatakan pemuda muslim yang ikut dalam pengkaderan merupakan pilihan yang tepat.

“Kalian yang tergabung merupakan pemuda muslim yang memiliki pilihan tepat, karena Ansor salah satu organisasi yang mendukung penuh terhadap Pancasila dan NKRI harga mati,” terangnya.

Kata Usman, GP Ansor kadernya digembleng untuk menjaga toleransi antar umat beragama.

Ketua PC NU Tana Toraja, H. Ahmad Toaga berharap kepada PC Ansor Toraja Raya agar tetap melestarikan budaya Tahlilan dan Yasinan.

“Tahlilan dan Yasinan merupakan ciri khas warga Nahdatul Ulama, jadi kader-kader kita tetap harus dikawal untuk tetap mengamalkan apa yang telah lakukan oleh pendahulu, jangan sampai hanya sebatas pengkaderan, setelah itu mereka tidak dirangkul lagi untuk lebih aktif pada organisasi,” tutup Ahmad. (risna)

  • Bagikan

Exit mobile version