Tuntut Penanggulangan Banjir ke Pemerintah, 4 Legislator Janji Turunkan Alat Berat Hari Ini
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Aksi unjuk rasa jilid 2 yang dilancarkan Aliansi Masyarakat Telluwanua (AMT) di batas Jembatan Miring (Jemmir) Palopo-Luwu (Walmas), menyebabkan arus lalulintas Trans Sulawesi lumpuh total.
Betapa tidak, 5 jam jalan negara yang menghubungkan Sulawesi Selatan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara itu, diblokade massa.
Mereka kecewa sekaligus menuntut penentu kebijakan terutama wakil rakyat yang ada di Kota Palopo untuk segera melakukan penanggulangan banjir yang sering terjadi, utamanya normalisasi sungai.
Sebab, akibat bencana banjir yang terus menerus melanda Telluwanua hingga berimbas masyarakat tidak bisa tidur nyenyak. Warga yang mengatasnamakan dirinya AMT turun ke jalan menyuarakan keluhannya.
Blokade jalan dilakukan juga sebagai bentuk perlawanan AMT terhadap pemerintah dan DPRD karena pada aksi pertama dikecewakan di Kantor DPRD.
"Ini merupakan bentuk kekecewaan kami terhadap kebijakan pemerintah. Selama mereka tidak datang di titik aksi, selama itupula akses jalan kami tutup," kata Jendlap Baso Awal kemarin.
Lima jam kemudian itupun setelah dilakukan negosisasi antara pihak kepolisian dengan para wakil rakyat, barulah empat orang anggota dewan hadir ditengah aksi dan menemui langsung para massa di titik demo.
Dikawal Kapolsek Telluwanua AKP Edi Sulistiono, atas perintah Kapolres Palopo, AKBP Yusuf Usman SH SIK MT, empat wakil rakyat masing-masing Subir, Herawati Masdin, Aris Munandar dan Mahdi, tiba dengan selamat di titik aksi.
Di tengah teriknya matahari, empat dewan tersebut dikerumuni massa kemudian di warning, Selasa, 25 Oktober 2022 (besok, red) alat berat sudah harus ada di lokasi sungai.
Tidak hanya hadir, namun empat wakil rakyat itu, dipaksa menandatangani fakta integritas di atas kertas bermaterai. "Dengan mengucapkan Basmalah, fakta integritas ini saya tandatangani dan besok alat berat kami pastikan sudah ada di lokasi sungai," kata Subir Komisi 2 yang membidangi bencana di titik aksi.
Aris Munandar, mewakili rekan-rekannya, berjanji akan meneruskan pakta integritas yang telah ditandatangani untuk segera menurunkan alat berat mengerjakan sungai.
"Insya Allah, segera kami bahas dan turunkan alat berat mengerjakan sungai," beber Aris.
Usai menerima aspirasi masyarakat, empat wakil rakyat meninjau titik terparah bantaran sungai yang rusak akibat bencana banjir. "Kita sudah tinjau dan memang kondisinya sangat memprihatinkan. Segera kita kerja," janjinya. (ded/idr)