Luwu, Palopo, dan Lutra Nihil Kasus Gagal Ginjal

  • Bagikan
ILUSTRASI

Kasus di Lutim, Korban Awalnya Demam dan Muntah

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MALILI -- Tiga daerah di Tana Luwu, yaitu Kota Palopo, Kabupaten Luwu, dan Kabupaten Luwu Utara, hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus gagal ginjal akut pada anak. Baru kasus pertama, warga Tomoni, Kab. Luwu Timur.

Sudah 20 provinsi yang melaporkan ada kasus gangguan ginjal akut misterius. Sejauh ini, sebagian besar penderitanya adalah balita. Adapun di Kota Palopo hingga saat ini masih belum ditemukan satu pun kasus.
“Di Kota Palopo belum ada kasus GGA (gagal ginjal akut) pada anak, belum ada dilaporkan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo melalui Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit, San Ashari, SKM.,M.Kes kepada Palopo Pos, Senin 24 Oktober 2022, lalu.

Walau demikian, sebut San Ashari, kewaspadaan perlu ditingkatkan, khususnya bagi orang tua yang memiliki balita. Sebab munculnya gagal ginjal akut masih diinvestigasi. Dia berpesan agar konsumsi obat mesti diperhatikan lebih ketat sampai menunggu hasil investigasi keluar.
''Meski belum ada kasus ditemukan di Kota Palopo, namun kita harus waspada,'' tegas San sapaan akrabnya.

Sementara itu, soal rekomendasi tak mengonsumsi sirup paracetamol karena berkaca kasus di Gambia, Afrika, ketika puluhan anak tewas karena kandungan dalam sirup paracetamol, Jaya pun merujuk edaran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Sementara itu, Kabid Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, Samsil, S.Si, Apt. M.Si menjelaskan saat ini pihaknya telah mengirimkan surat edaran ke semua sarana kesehatan, apotek dan toko obat berdasarkan surat dari Kemenkes pada 18 Oktober 2022 lalu terkait larangan pemberian obat sirop.

Luwu
Di Luwu, kasus gagal ginjal akut menjadi perhatian serius sejumlah pihak, termasuk dinas kesehatan kabupaten Luwu. Sikap tegas diambil dengan melarang penjualan obat sirup kepada anak. Hal ini disosialisasikan secara serius kepada apotik yang ada di Kabupaten Luwu.

Kepala Dinas Kesehatan Luwu dr Rosnawary mengatakan saat ini tengah melakukan sosialisasi ke sejumlah Puskesmas dan apotek untuk menghentikan sementara penjualan sirop yang menyebabkan gangguan gagal ginjal akut pada anak.

"Kita sudah larang penjualannya, makanya hal ini sudah disampaikan ke seluruh apotik di Luwu. Untuk Luwu sendiri Alhamdulillah tidak ditemukan gejala gagal ginjal akut pada anak," ujar dr Rosnawary, Rabu, 26 Oktober 2022.

Hal yang sama juga di Kabupaten Luwu Utara. Dari laporan Dinkes Lutra belum menemukan adanya kasus gagal ginjal akut pada anak.

Lutim
Kasus pertama gagal ginjal anak di Lutim adalah bayi Naura yang berumur 1 tahun 4 bulan, meninggal dunia di RS Wahidin Makasar setelah divonis mengidap gagal ginjal akut.

Anak pertama dari pasangan Supratma dan Nanar ini meninggal di RS Wahidin Makassar pada, Selasa 11 Oktober 2022 lalu, setelah menjalani perawatan intensif di RS Wahidin Makasar.

Bayi dari pasangan Supratma dan Nanar ini merupakan Warga Luwu Timur , Desa Sumber Alam , Kecamatan Tomoni.

Sebelum meninggal , Naura sempat di Rawat di Puskesmas Tomoni dengan gejala demam dan muntah.
Ia sempat di Rawat selama 2 hari. Mulai 3-4 Oktober dan dinyatakan sudah membaik.

Tidak berselang lama setelah dinyatakan membaik, Kedua orang tuanya melihat anaknya mengalami pembekakan pada kaki dan berinisiatif membawanya ke dokter anak yang ada di Tomoni.

Melihat kondisinya, dokter spesialis mengarahkan kedua orang tuanya untuk segera membawanya ke RSUD I Lagaligo Wotu. "Disitu sudah ada gejala anak tersebut air kencing mengalami gangguan atau susah buang air kecil," kata Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi, Dinas Kesehatan Luwu Timur, Afdal saat dikonfirmasi Palopo Pos, Rabu 26 Oktober 2020 Kemarin.

Dijelaskan Afdal, bayi Naura mendapatkan pelayanan rawat inaf di RSUD I Lagaligo Wotu Tanggal 5 Oktober.
Dari hasil pemeriksaan dokter, anak tersebut kedua kaki sudah mengalami bengkak dan tidak bisa kencing dan kondisi anak kurang baik.
Setelah melihat kondisi bayi tersebut, pihak RSUD I Lagaligo Wotu langsung merujuk (Naura) ke RS Wahidin Makassar.

"Tanggal 6 Oktober sudah di RS Wahidin Makassar, setelah beberapa hari dan tanggal 8 Oktober bayi (Naura) menjalani operasi Ginjal," kata Afdal.
Pasca operasi, lanjut Afdal, kondisi anak belum memperlihatkan kondis membaik. Hanya menunjukan respon jari dan kaki yang bergerak.
"Tanggal 11 Oktober, bayi (Naura) dinyatakan meninggal dunia, dari hasil diagnosa Dokter di RS Wahidin. Naura Divonis gagal ginjal akut (kidney injury)," tandas Afdal. (fan-krm/idr)

  • Bagikan