Oknum Polisi dan ASN Diduga Terlibat Pelangsir BBM, Kapolres: Laporkan, Saya Akan Proses

  • Bagikan

NAMPAK salah satu mobil yang diamankan polisi yang diduga memuat BBM jenis solar. --dok--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Bisnis solar subsidi yang diambil pelangsir menggunakan tangki siluman hingga jerigen di atas mobil. Keuntungannya, tiga hingga empat kali lipat.

Diambil di SPBU dengan harga Rp6.800 per liter, bisa dijual diluar hingga harga Rp10 ribu per liter.

Itu baru hitung-hitungan per liter, beda lagi kalau sudah berbicara jerigen.

Biasanya jerigen isi 33 liter dibayar di pompa SPBU harganya Rp220 ribu per jerigen.

Ada uang tip untuk petugas SPBU Rp10 ribu jadi receh yang dikeluarkan pelangsir Rp230 ribu per jerigen.

Dijual diluar SPBU harganya sudah beda, informasi yang beredar Rp330 ribu hingga Rp350 ribu per jerigen bisa dipeproleh sesuai kesepakatan, penjual dan pembeli.

Hitung-hitungan dan keuntungannya seperti itu.

Belum lagi kalau solar itu dibawa ke luar daerah seperti Morowali atau Sulawesi Tenggara.

Perusahaan yang menadah solar tersebut akan membeli dengan harga yang cukup tinggi, bahkan ada yang sampai Rp400 ribu per jerigen.

Itulah mengapa, oknum petugas, ASN bahkan mereka yang disebut independen tergiur dengan bisnis 'licin' ini.

Menanggapi maraknya isu yang menyebut-nyebut adanya oknum petugas ASN yang terlibat bisnis solar, langsung ditanggapi Kapolres Palopo, AKBP Yusuf Usman SH SIK MT.

Perwira dua bunga itu, menegaskan, tidak pandang bulu dengan permainan kotor apalagi mengambil hak masyarakat kemudian disalahgunakan oknum-oknum tertentu.

Atas dasar itu, Yusuf Usman, menegaskan kepada seluruh masyarakat, untuk tidak segan-segan melaporkan adanya oknum siapapun itu yang terlibat bisnis solar ilegal.

"Infokan ke saya. Segera kami tindak," tegasnya.(kahar iting)

  • Bagikan