PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Dipastikan mengendarai Partai Nasdem pada pemilihan presiden 2024 mendatang, namun ada yang mengganjal dari Anies Baswedan. Dikabarkan, ia masih ‘bingung’ mencari sosok calon wakil presiden (cawapres). Dan Jusuf Kalla (JK) malah memberi contoh Boediono dan Maruf Amin.
Jusuf Kalla (JK) memberi saran kepada Anies Baswedan terkait sosok cawapres yang harus dipilihnya menghadapi Pilpres 2024.
“Wakil itu pertama dinilai pertama bukan popularitas tapi dinilai bagaimana dia pengalaman membantu presiden. Coba lihat semuanya,” kata mantan Wapres JK era Presiden SBY di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Oktober 2022.
JK yang merupakan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 ini malah memberi contoh Wapres Boediono dengan Presiden SBY, dan Wapres Maruf Amin dengan Presiden Jokowi.
Dia mencontohkan Wakil Presiden ke-11 Boediono dan sosok Wapres ke-13 Ma’ruf Amin.
Menurutnya, kedua sosok tersebut mampu bekerja dengan baik dalam membantu presiden tanpa sekalipun berkampanye.
“Saya dua kali wapres, Pak Boediono, Pak Kiai pernah kampanye nggak? Nggak pernah,” katanya.
“Harus tadi, harus bekerja dengan baik. Sehingga dilihat ini, harus menilai bisa bekerja sama atau bisa membantu,” ucapnya lagi.
Mantan Wapres JK menyadari elektabilitas maupun popularitas pasti menjadi tolok ukur terhadap sosok cawapres yang akan dipilih Anies.
Namun, dia meyakini masyarakat akan menilai apakah sosok itu bisa bekerja dengan baik atau sebaliknya.
“Tentu kalau dalam pemilu ya. Tapi orang elektabilitas dilihat dari apa yang dikerjakannya sekarang. Itu harus. Tapi orang akan menilai dia sanggup bekerja tidak,” ujar sosok cawapres Anies Baswedan ini.
JK Menampik Dukung Khusus Anies
Jusuf Kalla menampik dirinya memberi dukungan khusus pada Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden (capres).
Ia beralasan juga menjalin hubungan baik dengan figur capres yang lain.
“Saya kenal baik sebetulnya sama Anies, bersahabat dengan Prabowo, bersahabat dengan Bu Puan, semua baik,” ujar Kalla, Jumat (28/10/2022) malam.
Dalam pandangannya, pemilihan capres bukan terkait figur tertentu, tapi lebih mementingkan kriteria.
“Kita memilih pemimpin yang dapat memajukan negeri ini dengan adil,” katanya.
Guna mencapai tujuan itu, lanjut Kalla, ada empat kriteria utama. Pertama jiwa kepemimpinan. Tanpa jiwa kepemimpinan ia menilai presiden tak akan mampu mengatur bangsa yang besar ini.
Kedua, harus punya pengetahuan yang baik. Ketiga, harus punya pengalaman. Keempat, harus punya track record yang baik.
“Barulah saya akan memilih pemimpin seperti itu, masyarakat akan memilih,” jelasnya.
Kalla enggan menjawab ketika ditanya apakah Anies menenuhi kriteria tersebut.
“Masyarakat yang menilai, bukan saya,” tandas Jusuf Kalla soal sosok Anies Baswedan. (ps/pp)