PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, AMASSANGAN-- Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palopo, Harianto ST akhirnya merespon aspirasi masyarakat Kel. Amassangan, yang sering menjadi korban banjir di Jl. Haji Hasan, Jl. Belimbing, Jl. Andi Djemma, Jl. Ahmad Dahlan, dan sekitarnya.
Pada Sabtu, 29 Oktober 2022, terlihat satu unit ekskavator melakukan pengerukan sedimen di Sungai Amassangan, sekitar Jl. Haji Hasan.
Sedimen di lokasi tersebut sudah cukup tinggi, tinggal sekira satu meter dari permukaan tanggul. Juga menyebabkan pendangkalan dan penyempitan sungai.
Sebelumnya, Kadis PUPR Palopo juga mengerahkan alat berat melakukan normalisasi alur Sungai Salubattang di sekitar Jembatan Miring (Jemmir) Kel. Jaya, Kec. Telluwanua. Pengerahan alat berat jenis ekskavator juga sebagai respon atas aspirasi warga yang lahannya mengalami abrasi akibat banjir yang terjadi beberapa kali selama Oktober 2022, serta waktu-waktu lain sejak Oktober 2021 tahun lalu.
Menurut Harianto. pengerukan atau normalisasi sungai yang dilaksanakan di wilayah ini merupakan kegiatan insidentil diluar program perencanaan Dinas PUPR Palopo.
"Sebenarnya pengerukan ini diluar dari perencanaan kita. Meski begitu pengerukannya tentu harus kita lakukan terhadap beberapa titik sungai yang mengalami pendangkalan," katanya, (27/10) lalu.
Terkait penanganan sungai, Harianto menambahkan, pihaknya jauh sebelumnya sudah melakukan pendataan terhadap sungai yang membutuhkan penanganan. Karena menurut dia, beberapa daerah aliran sungai di Palopo ini adalah masuk dalam wilayah Balai Besar Sungai Jenneberang.
"Jadi kita sudah mendata sebelumnya terkait titik-titik sungai yang membutuhkan penanganan ke depan. Karena secara kewenangan ini lebih kepada tugas Balai Besar. Adapun normalisasi yang kita lakukan saat ini sifatnya insidentil saja," katanya. (rul)