PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TAIWAN-- 12 anak buah kapal (ABK) Indonesia hilang akibat kapal pengangkut semen 10.000 ton Xing Shun No.1 dikabarkan karam di lepas pantai Kaohsiung, Taiwan, Minggu (30/10/2022) sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
Tercatat, ada 17 ABK asal Indonesia berhasil menyelamatkan diri dengan sekoci. Lima di antara mereka berhasil diselamatkan oleh kapal kargo Evergreen. Hanya saja, 12 lainnya masih menunggu bantuan di pesisir. Hingga Jumat, 4 November.
Biro Kelautan dan Pelabuhan, mendapat infromasi dari Radio Pesisir Keelung bahwa panggilan darurat telah diterima dari kapal Xing Shun No.1, yang kehilangan daya dan terombang-ambing di saluran timur laut akibat adanya badai Angin Changhua Waihai.
Kapal khusus pengangkut semen "Xin Shun No. 1" berbendara Panama asal Taiwan itu juga memberitahukan kalau selain mengalami masalah di lepas pantai Kaohsiung juga mengabarkan bahwa ada tiga ABK Indonesia yang terluka.
Korps Layanan Udara Nasional mengirim 2 helikopter Black Hawk dan mengevakuasi mereka ke rumah sakit. Tak disangka, kapal tersebut tenggelam di perairan lepas pantai Changhua akibat kerusakan mesin tanggal 31 malam.
Saat ini upaya penyelamatan oleh tim patroli laut dan Korps Layanan Udara Nasional masih terus berlangsung.
Dari 12 ABK Indonesia yang masih dalam proses pencarian oleh tim SAR itu salah satunya berasal dari kota Makassar bernama Andi Agung Mattola, kelahiran Kabupaten Bulukumba 9 Januari 1991. Ia merupakan alumni dari PIP Makassar.
Ia menjelaskan jika awalnya kapal Xin Shun No. 1 berlayar menuju Dermaga Taichung tanggal 31, namun kandas di perairan lepas pantai Changhua akibat kerusakan mesin.
"Jadi awak kapal akhirnya melarikan diri dengan sekoci. Kondisi cuaca buruk kemarin malam mempersulit upaya penyelamatan Korps Layanan Udara Nasional. Dua helikopter diutus dalam upaya pencarian hari Jumat," ucapnya.
Dua sekoci kosong ditemukan diperairan lepas pantai Bandara Magong. Upaya pencarian masih terus berlangsung saat ini.
Saat ini upaya penyelamatan oleh tim patroli laut dan Korps Layanan Udara Nasional masih terus berlangsung. (fjr/pp)