PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR -- Sobat Bumi (Sobi) Makassar tanam 500 bibit mangrove di Desa Wisata Untia, Kota Makassar, Sulsel, Sabtu (5/11/2022).
Aksi tanam bibit mangrove digelar serentak di seluruh Indonesia oleh penerima beasiswa Sobi Pertamina.
Di Makassar, selain tanam bakau, kegiatan juga dirangkaikan dengan aksi pungut sampah dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga tanaman bakau.
Demikian penjelasan Ketua Panitia Tanam Mangrove Sobi Makassar, Andi Nurannisa Azzahra dilansir dari Tribun-Timur.com, Ahad (6/11/2022).
"Dalam pelaksanaannya, tim Sobi Makassar dibantu oleh warga sekitar," katanya.
Terkait sosialisasi, para anggota Sobi Makassar memberi pemahaman ke warga akan pentingnya mempertahankan tanaman bakau.
Dia juga menuturkan seperti apa peran yang bisa diambil untuk mempertahankan hutan bakau di kawasan tersebut.
"Seluruh masyarakat yang menghadiri kegiatan sosialisasi tersebut cukup antusias, kami rangkaikan juga dengan sejumlah games berhadiah," jelasnya.
Ia berharap agar tanaman bakau bisa mendapat perhatian terutama dalam menjaga habitatnya. Mengingat tanaman ini membawa peran penting dalam mengontrol abrasi pantai.
"Besar harapan tim Sobat Bumi Makassar, agar tanaman bakau di Indonesia khususnya di kawasan wisata Untia dapat terus dipertahankan melihat tanaman ini berperan penting dalam ekosistem yang ada disekitarnya," ucapnya.
Program Gubernur Sulsel
Penanaman mangrove di pesisir wilayah di Provinsi Sulsel ini, sejalan dengan program Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman pada penanaman mangrove sebanyak 35.300 pohon di wilayah pesisir Sulsel sebagai rangkaian hari jadi ke 353 Provinsi Sulsel.
Kolaborasi aksi penanaman mangrove ini yang melibatkan sekitar 18.000 pelajar dan masyarakat Sulsel. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara di sembilan wilayah pesisir kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, antara lain Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kabupaten Luwu Utara, Kota Palopo, Kabupaten Bone, Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Kepulauan Selayar. (int/idr)
PELAJAR dari SDN Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulsel, melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai Desa Karang-karangan, 17 Agustus 2018, lalu. Kegiatan seperti ini patut terus dilakukan untuk mendidik generasi muda penerus bangsa agar peduli terhadap kelestarian lingkungan pesisir. Tahun 2022 ini, Gubernur Sulsel mencanangkan penanaman 35.300 batang pohon mangrove di wilayah pesisir Sulsel sebagai rangkaian hari jadi ke 353 Provinsi Sulsel. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POSKARYAWAN Terminal BBM Palopo membawa bibit mangrove untuk ditanam. Pihak Terminal BBM Palopo mengajak pelajar dari SDN Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulsel, melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai Desa Karang-karangan, 17 Agustus 2018, lalu. Kegiatan seperti ini patut terus dilakukan untuk mendidik generasi muda penerus bangsa agar peduli terhadap kelestarian lingkungan pesisir. Tahun 2022 ini, Gubernur Sulsel mencanangkan penanaman 35.300 batang pohon mangrove di wilayah pesisir Sulsel sebagai rangkaian hari jadi ke 353 Provinsi Sulsel. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POSPENANAMAN bibit mangrove di bagian pesisir yang kosong dari pihak Terminal BBM Palopo dengan mengajak pelajar dari SDN Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulsel, melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai Desa Karang-karangan, 17 Agustus 2018, lalu. Kegiatan seperti ini patut terus dilakukan untuk mendidik generasi muda penerus bangsa agar peduli terhadap kelestarian lingkungan pesisir. Tahun 2022 ini, Gubernur Sulsel mencanangkan penanaman 35.300 batang pohon mangrove di wilayah pesisir Sulsel sebagai rangkaian hari jadi ke 353 Provinsi Sulsel. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS