PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BOGOR-- Peristiwa heboh yakni mayat hidup lagi di Bogor menyita perhatian publik. Latar belakang pria 40 tahun ini ternyata disebut tokoh Konghucu bernama Urip Saputra.
Terkait hebohnya publik atas mayat hidup kembali ini, Wakil Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Jawa Tengah, Andi Tjiok, buka suara.
Andi Tjiok menyatakan bila pihaknya belum mendapat informasi resmi dari keluarga soal kejadian yang menimpa Urip Saputra.
Namun, Andi membenarkan bila yang berada di video yang beredar tersebut merupakan Urip Saputra, seorang pengurus Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Pusat.
“Kalau itu iya, videonya iya, cuma proses bagaimana dia meninggal, terus di Semarang mana, kami belum dapat info pastinya,” katanya, Senin (14/11/2022).
Hingga kini, Andi Tjiok belum berkomunikasi dengan keluarga untuk mencari informasi pasti terkait kejadian tersebut.
Rencananya Andi akan meminta konfirmasi bila Urip sudah pulih seperti sediakala.
“Saya belum berani tanya, dalam arti supaya pulih dulu nanti setelah pulih mungkin bisa menceritakan yang lebih detail,” jelasnya.
“Nanti saya coba minta ke sana supaya membuat pers conference saja biar cerita, supaya tidak menimbulkan pertanyaan,” tegas Andi dilansir detikcom.
RSUD Kota Bogor Buka Suara
Sementara itu Dirut RSUD Kota Bogor dokter Ilham Chaidir mengaku saat ini pihaknya lebih fokus menangani kesehatan korban tersebut.
“Pasien yang dinyatakan meninggal dunia sebelumnya diagnosa penurunan kesadaran, saat diperiksa dan dibantu petugas di IGD masih hidup, dan tidak ada masalah,” kata Ilham, Senin (14/11/2022).
Ilham Chaidir juga buka suara soal surat kematian Urip yang diklaim merupakan jenazah yang hidup lagi.
“Terus ketika diminta sama petugas keterangan kematiannya ada gak, tidak (ada). Rujukan ada, enggak (ada). Ya, artinya masih tanda tanya kebenarannya,” tegas Dirut RSUD Kota Bogor.
“Jadi sama petugas tidak dianggap sebagai bahan data,” paparnya lagi.
Menurut dokter Ilham, jika mayat sudah dimasukkan ke peti mati, maka pihak rumah sakit sudah pasti akan mengeluarkan surat kematian resmi.
“Biasanya kalau rumah sakit sudah masuk peti, sudah pasti mengeluarkan surat kematian resmi,” tegasnya.
Atas dasar tidak adanya surat kematian resmi dari rumah sakit sebelumnya, Dirut RSUD ini mengaku saat ini lebih fokus untuk menangani kesehatan korban yang sedang menjalani perawatan.
“Kondisinya sudah bagus (membaik),” ucap Ilham.
Sedangkan mengenai pihak keluarga yang bercerita pasien dibawa dari Semarang menggunakan ambulans, namun dinyatakan hidup kembali, RSUD Kota Bogor tidak serta merta dapat menerima pernyataan begitu saja. (pojoksatu/fajar/pp)