PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, AMASSANGAN-- Pengerukan Sungai Amassangan untuk penanggulangan banjir, telah rampung, Senin, 14 November 2022. Pengerjaannya berlangsung sekira tiga pekan, sejak 22 Oktober 2022 lalu.
Titik nol pekerjaan mulai dari sisi utara Jembatan Bolong, melewati Jembatan Amassangan, hingga perbatasan Kel. Amassangan dengan Kel. Salotelue. Panjang sungai yang dikeruk diperkirakan mencapai 700 meter, lebar 8 meter, dengan kedalaman satu meter.
''Kalau arahan dari PUPR yang mau diikuti, material yang harus dikeluarkan dari sungai 2.000 meter kubik. Tapi yang kami keruk 3.000 kubik lebih, hampir 4.000 kubik,'' kata Heri, Pengawas Lapangan Pengerukan Sungai Amassangan yang ditemui Palopo Pos di lokasi pengerukan, Sungai Amassangan, Senin, 14 November 2022 kemarin.
Banyaknya material yang dikeluarkan, karena sedimen sungai di sekitar Jl. Haji Hasan sangat tinggi, ada yang mencapai 2-3 meter. Sampai-sampai, pengerukan dengan panjang sekira 200 meter dikerjakan selama satu pekan. Sementara pengerukan antara di sekitar Jl. Belimbing dengan panjang sekira 500 meter, dikerjakan selama dua pekan.
Warga yang bermukim bantaran Sungai Amassangan, senang dengan pengerukan sungai. Pasalnya, sepuluh tahun sejak era Wali Kota, HPA Tenriadjeng, Sungai Amassangan baru dikeruk lagi.
''Mudah-mudahan tidak banjir mi. Perlu juga pintu air di Jl. h Hasan diperbaiki. Karena kalau banjir, air masuk ke pemukiman lewat pintu air yang rusak tersebut,'' ucap Sahabuddin, warga Jl.H Hasan.
Sebelumnya, Kepala Bidang PSDA Dinas PUPR Palopo, Muhammad Irvan mengatakan, normalisasi Sungai Amasaangan menelan anggaran Rp195 juta melalui APBD Kota Palopo. Setelah Sungai Amassangan, PUPR melakukan normalisasi sungai di Kel. Pentojangan, Kec. Telluwanua. (ikh)