Hingga Kuartal III 2022, BSI Salurkan Pembiayaan Rp 199,8 Triliun

  • Bagikan
BSI MOBILE LAYANAN KEUANGAN DALAM GENGGAMAN. Seorang pedagang sayuran di Pusat Niaga Palopo (PNP) bertranskasi menggunakan aplikasi BSI Mobile, 12 November 2022. Sebagai modal usaha, ia mengandalkan pembiayaan murah dari Bank Syariah Indonesia Cabang Kota Palopo, lantaran platformnya cukup besar dengan sistem pembayaran syariah. IDRIS PRASETIAWAN/PALOPO POS

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 199,82 triliun hingga Kuartal III 2022, tumbuh sebesar 22,35 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pertumbuhan pembiayaan tersebut diiringi dengan kualitas pembiayaan yang membaik dari September 2021.

Hal ini tercermin pada rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) gross BSI yang turun dari 3,05 persen menjadi 2,67 persen, NPF net juga mengalami penurunan dari 1,02 persen menjadi 0,59 persen.

Penyaluran pembiayaan yang tumbuh double digit ini mengerek laba bersih perseroan mencapai Rp 3,21 triliun, tumbuh 42 persen secara yoy.

"Alhamdulillah BSI dapat menunjukkan kinerja yang solid sampai dengan Kuartal III 2022," ujarnya saat paparan kinerja BSI Kuartal III 2022, Kamis 28 Oktober 2022, lalu.

Direktur Ritel Banking BSI Ngatari menambahkan, pertumbuhan pembiayaan BSI di periode ini ditopang oleh segmen pembiayaan mikro yang tumbuh 37,32 persen yoy. Kemudian, disusul dengan pembiayaan kartu yang tumbuh 35,81 persen yoy, gadai emas yang tumbuh 30,15 persen yoy, dan pembiayaan korporasi yang tumbuh 29,82 persen yoy, dan pembiayaan konsumer tumbuh 25,26 persen yoy.

"BSI berkomitmen untuk menyalurkan pembiayaan secara sehat dan sustain. Pembiayaan yang tumbuh sebesar 22,35 persen year-on-year memiliki kualitas yang sangat terjaga," kata Ngatari pada kesempatan yang sama.

Ngatari menyebut pembiayaan baru BSI di periode ini memiliki kualitas yang baik, di mana pembiayaan wholesale 100 persen berada di posisi Kolektabilitas 1 atau lancar dan pembiayaan baru di segmen retail 99,82 persen di posisi Kolektabilitas 1.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho mengatakan, kinerja pembiayaan BSI yang positif ini karena perseroan telah melakukan proses intermediasi dengan baik yakni membidik segmen-segmen kredit yang sehat.

"Pertumbuhan pembiayaan yang sangat baik tadi tentunya ini juga hal yang sangat penting buat BSI. Menggambarkan proses intermediasinya sudah berjalan tentu dengan segmen-segmen yang kita percaya segmen yang sehat dan sustain untuk BSI sehingga FDR (financing to deposit) kita sudah mencapai angka 81,45 persen," jelas Ade.(int/idr)

  • Bagikan

Exit mobile version