271 Warga Meninggal Dunia Seusai Gempa Cianjur, 40 Orang Masih Hilang, 56.320 Rumah Alami Kerusakan

  • Bagikan
Foto udara dampak kerusakan gempa Cianjur dan longsoran perbukitan di Kampung Sarampad, Desa Sarampad, Kec. Cugenang, Kab. Cianjur, Selasa (22/11/2022). Foto: dokumentasi BNPB

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, CIANJUR-- Gempa Cianjur, Jawa Barat, masih menyisakan duka. Korban terus berjatuhan. Sampai saat ini, masih banyak yang belum ditemukan.

Pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB) menyatakan pencarian korban terdampak gempa Cianjur terus diupayakan oleh tim gabungan hingga saat ini.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto juga menyampaikan pertambahan korban jiwa yang telah ditemukan.

"Per hari ini, 271 jenazah sudah teridentifikasi," ujar Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11).

Dia menyebut pencarian dan evakuasi gabungan dari tim SAR, BNPB, BPBD, TNI/POLRI dan sukarelawan melibatkan lebih dari 1.000 personel.

"Hasilnya menemukan empat orang, tiga meninggal dunia di Cugenang dan satu selamat. Masih ada korban hilang 40 orang," ucap Suharyanto.

"Data ini dari Puskesmas dan Rumah Sakit di Cianjur, akan ditelusuri apakah termasuk yang sudah dimakamkan oleh keluarganya," lanjutnya.

Suharyanto mengatakan tim gabungan tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian meski terkendala hujan. Pendataan sementara, korban luka tercatat 2.043 orang dan mengungsi 61.908 orang.

Sementara kerugian materil sebanyak 56.320 rumah alami kerusakan dengan rincian rusak berat 22.241 unit rumah, rusak sedang 11.641 unit rumah dan rusak ringan 22.090 unit rumah.

Fasilitas umum lainnya juga turut terdampak, antara lain 31 unit sekolah, 124 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan tiga belas gedung perkantoran.

Kerusakan rumah itu didata mulai tingkat RT, RW, kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas sampai organisasi perangkat daerah (OPD).

"Kepala OPD telah diperintahkan oleh Bupati untuk ikut melakukan pendataan, di samping itu adanya bantuan dari perguruan tinggi, tim PUPR juga telah turun melakukan pendataan," tutur Suharyanto.

Terkait adanya keluhan masyarakat tentang bantuan yang belum diterima, Suharyanto mengungkapkan pendistribusian akan menggandeng perangkat desa setempat untuk memastikan kebutuhan terpenuhi.

Soal skema pendistribusian logistik, tiap pagi jam delapan para Camat mengajukan kebutuhan dan akan disiapkan armada untuk melakukan pengiriman ke kantor Camat jam sembilan setiap paginya.

"Nanti kepala desa, babinsa, dan babinkamtibmas mendistribusikan ke titik-titik pengungsian," ujar dia. Dirinya juga mengimbau kepada seluruh pihak untuk menyalurkan bantuannya melalui posko di Kantor Bupati Cianjur. (jpnn/pp)

  • Bagikan