PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Selama ini mungkin kita tahunya bahwa mobil Toyota Kijang diambil dari nama hewan. Banyak orang pasti mengenal nama Toyota Kijang yang merupakan produk mobil legendaris Toyota di Indonesia. Dan, masih produksi dan eksis hingga saat ini. Namun, tidak banyak yang tahu apa arti Kijang yang sesungguhnya.
Dalam buku Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini karya James Luhulima, Toyota Kijang kali pertama luncurkan di Indonesia pada 1977. Kala itu Kijang hadir dengan konsep BUV atau Basic Utility Vehicle.
Kijang yang saat itu hadir dalam bentuk mobil pikap kembangkan bersama BUV lainnya seperti Datsun Sena, Volkswagen Mitra, dan Dodge Sembrani. Tapi pengembangan ketiga BUV itu dihentikan oleh prinsipal mereka, sehingga Kijang akhirnya bebas melenggang sendirian di segmen ini.
Untuk orang awam, mungkin akan mengira bahwa nama Kijang merujuk pada hewan endemik Indonesia yang merupakan kerabat Rusa. Terlebih pada salah satu model Toyota Kijang, terdapat logo atau emblem bergambar siluet Kijang dengan ciri khas tanduknya yang mekar.
Kijang Ternyata Singkatan
Namun ternyata nama ‘Kijang’ memiliki makna lain yang menggambarkan hubungan Indonesia dengan Jepang. Seperti mengutip dari website resmi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kijang merupakan kependekan atau akronim dari ‘Kerjasama Indonesia Jepang’.
“Nama ‘Kijang’ merupakan singkatan dari frasa ‘Kerjasama Indonesia-Jepang. Mantan wakil Presiden, Jusuf Kalla ternyata yang mencetuskan nama itu.
Pada tahun 1970-an, Jusuf Kalla melakukan pertemuan dengan distributor Toyota yang tersebar di seluruh Indonesia. Agar kompak menyebut mobil yang baru diluncurkan, Jusuf Kalla mengusulkan beberapa nama.
Peserta pertemuan itu pun kemudian satu suara memilih nama Kijang untuk mobil Toyota terbaru di tahun 1970. Alhasil nama Toyota Kijang menggaung dan terkenal sebagai mobil legendaris Indonesia.
Toyota Kijang lahir karena pemerintah Orde Baru era Presiden Soeharto mengeluarkan Program ‘Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna’ (KNBS) pada awal 1970,” tulis Gaikindo.
“Tujuannya adalah buat menciptakan kendaraan niaga produksi dalam negeri dengan harga terjangkau sehingga bisa dibeli masyarakat banyak sebagai alat transportasi dan distribusi barang. Kebijakan ini dapat sambutan sejumlah merek mobil seperti Datsun, Volkswagen, General Motors, dan Toyota,” sambungnya.
Dalam perkembangannya, mengalami transformasi dari kendaraan komersial menjadi kendaraan keluarga, dengan konsep Multi Purpose Vehicle atau MPV. Nama Toyota Kijang pun mendapatkan tambahan nama ‘Innova’ sejak 2004.
Merunut sejarahnya, Toyota Kijang Innova sudah hadir di Indonesia sebanyak enam generasi dengan berbagai sebutan publik. Itu mulai dari Kijang ‘Buaya’ (1977-1981), Kijang ‘Doyok’ (1981-1986), Kijang Super (1986-1996), Kijang ‘Kapsul’ (1986-2004),
lalu Kijang Innova (2004-2015), hingga Kijang Innova Reborn (2015-sekarang).
Toyota Kijang Bukan Mobil Penumpang
Toyota Kijang sendiri awal mulanya bukan mobil yang sanggup menampung kapasitas 7-8 orang penumpang.
Sebaliknya, Toyota Kijang yang lahir 1977 merupakan mobil jenis pikap dengan lebih berbentuk persegi.
Dilansir wikipedia, Toyota Kijang diluncurkan pada Pekan Raya Jakarta 1977 dengan disaksikan oleh Presiden RI, Soeharto, dan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.
Oia, karena Toyota Kijang berjenis pikap, ternyata saat itu mobil tersebut diragukan apakah dapat diterima pasar Indonesia atau tidak.
Pasalnya, pada era 70-80’an, mobil keluarga seperti minibus dan sedan cukup populer.
Sebaliknya, karena Toyota Kijang mengusung konsep pikap, sehingga akan hanya digunakan masyarakat mengangkut barang dan membawa sayur mayur, buah-buahan di bak belakang.
Lucunya, Toyota Kijang generasi pertama dijuluki ‘Kijang Buaya’, hal ini disebabkan bentuk mobilnya ketika buka-tutup kap mesin depan, maka hidung mobil (bonnet) mirip seperti mulut buaya.
Terlebih ketika menganga ditambah bak lekang yang memanjang.
Toyota Kijang Bertransformasi
Toyota Kijang Generasi kedua sampai tahun 90'an memiliki model dengan bentuk lebih kotak.
Meski awalnya pesimis, namun penjualan Toyota Kijang nyatanya semakin meluas dan mengalami peningkatan.
Hal ini dibuktikan pada 1982, muncul Toyota Kijang yang dilengkapi kabin tertutup sehingga bisa digunakan untuk mengangkut penumpang, dengan desain lebih presisi, termasuk dilengkapi pintu, atap, hingga jendela.
Lucunya lagi, Toyota Kijang generasi kedua ini akrab disebut sebagai ‘Kijang Doyok’, yang diambil dari nama sebuah serial kartun bertokoh Doyok pada harian Pos Kota.
Lalu kenapa disebut Kijang Doyok? Konon hal ini dikarenakan raut wajah karakter Doyok yang mancung pada bagian bibir dan gigi mirip dengan tampang Toyota Kijang.
Toyota Kijang kembali hadir dengan generasi ketiga pada 1986-1996. Perubahan yang paling mencolok karena bentuknya lebih melengkung sehingga lebih modern di masa itu.
Toyoa Kijang Kapsul hadir pada 1997 dengan desain yang lebih melengkung dan juga cembung.
Setelah itu, pada 1997 muncul lagi Toyota Kijang Kapsul. Bentuk dari Kijang Kapsul lebih melengkung lagi, dan tentu saja di masanya mobil ini cukup modern dari model sebelumnya. Tak sedikit pula model yang satu ini dikenal dengan sebutan ‘Kijang Baru’.
Masuk di 2004, Toyota akhirnya merilis generasi kelima dan disebut Toyota Kijang Innova untuk pasar domestik dan Toyota Innova untuk pasar ekspor.
Bentuk mobil ini jauh lebih modern dan futuristik lagi.
Pada 2015, Toyota akhirnya meluncurkan generasi keenam Kijang dengan desain lebih modern.
Selain desain, semua jeroan mesin, suspensi, kabin dan lainnya telah mengalami penyempurnaan.
Nah, setelah lama tak muncul model baru, pada 2015 hadirlah generasi keenam Toyota Kijang Innova dengan ubahan yang lebih menarik lagi.
Hingga saat ini, Toyota Kijang Innova yang digarap di Indonesia diekspor ke sejumlah negara, baik di Asia Tenggara, Asia, Timur Tengah, Afrika, sampai Amerika Latin. (berbagai sumber/net/pp)