Persiapan Nataru, Kasubdit Kamsel Polda Sulsel Cek Jembatan Darurat Rampoang

  • Bagikan
Kasi Obstrek Subdit Kamsel Dirlantas Polda Sulsel, H. Darwis (memegang catat penilaian) bersama PPK jembatan darurat Rampoang, Muhammad Said (menggunakan rompi Kuni) dan Lurah Rampoang, Amri, S. Sos (pakaian batik). RIAWAN/PALOPO POS

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Sulsel meninjau kondisi jembatan darurat penghubung Jalan Trans Sulawesi di Kelurahan Rampoang, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Kamis 1 Desember 2022.
Kunjungan tim dari Polda Sulsel ini melakukan survei kondisi jembatan darurat di Rampoang menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) mendatang.

Tim survei ini, dipimpin oleh Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Sulsel, Kompol Dewiana.
Kompol Dewiana yang dikonfirmasi melalui Kasi Obstrek Subdit Kamsel Dirlantas Polda Sulsel, Kompol H. Darwis di lokasi, ia mengaku sangat prihatin melihat kondisi jalan dan jembatan darurat di Rampoang itu, yang landasannya mulai rusak akibat kendaraan berat yang kerap melintas di atas jembatan. Melihat kondisi tersebut, ia berharap agar segera dilakukan pembenahan terlebih lagi jelang Nataru mendatang.

"Kami tim dari Subdit Kamsel Dirlantas Polda Sulsel, keliling ke setiap kabupaten dan kota jajaran Polda Sulsel, guna memastikan kondisi jalan dan jembatan menjelang Nataru. Untuk di jembatan darurat Rampoang ini, kami sudah menampung semua masukan dari pihak pekerja maupun pengawas jembatan darurat ini.

Dan keluhan mereka mengenai banyaknya kendaraan berat di atas 15 ton itu melintas melalui jembatan darurat ini, tentu akan kami jadikan bahan laporan ke pimpinan kemudian juga akan mengundang balai timbangan untuk membatasi tonase kendaraan yang akan melintas di jembatan darurat di Rampoang ini, baik dari arah Selatan maupun dari arah Utara.

Langkah ini kita lakukan agar usia jembatan darurat bisa bertahan sampai jembatan permanen rampung dikerjakan tahun depan. Terlebih lagi saat arus mudik dan balik jelang hari raya Nataru mendatang," kata Darwis di lokasi.

Tim survei di jembatan darurat Rampoang ini, disambut oleh Kepala Seksi Informasi dan Pengendalian di UPT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Wilayah I Palopo Dinas PUTR Provinsi Sulsel, Muhammad Said sekaligus PPK jembatan darurat Rampoang bersama timnya. Selain Said dan timnya, ada juga Lurah Rampoang, Amri S. Sos.

Pada kesempatan tersebut, Said, kepada Kasi Obstrek Subdit Kamsel Dirlantas Polda Sulsel, H. Darwis, sangat berharap banyak agar rapat di tingkat provinsi (Polda Sulsel) itu dapat memberi solusi bagi pihaknya. Sehingga usia jembatan darurat bisa bertahan sampai rampungnya pembuatan jembatan permanen tahun depan.

"Tentu kita berharap besar kepada dengan apa yang disampaikan pak Darwis itu. Dengan akan dilakukannya rapat di Polda serta mengundang setiap perusahaan yang memuat barang mereka melalui jalur darat serta melintas di jembatan darurat ini, dengan demikian kita berharap tidak ada lagi tonase yang melintas di jembatan ini di atas 15 ton," kata Said.

Kerusakan papan landasan jembatan, lanjut Said di hadapan tim dari Polda Sulsel, itu diakibatkan banyaknya kendaraan melintas di jembatan dengan tonase di atas 15 ton.

"Kita sudah berupaya melakukan pengumuman di setiap pintu-pintu masuk Kota Palopo dan juga pelabuhan serta perusahaan. Upaya yang kami lakukan berupa memasang papan bicara yang isinya pesan maksimal tonase Kendaraan yang bisa melintas di jembatan darurat Rampoang, hanya bisa dilalui maksimal tonase 15 ton saja.

Tapi faktanya masih banyak yang melintas dengan tonase di atas 15 ton. Jadi harapan kami sebagai pihak pekerja dan pengawasan jembatan darurat agar rapat yang rencananya akan dilakukan di Polda itu, agar berdampak baik dengan tidak ada lagi kendaraan yang melintas di jembatan darurat dengan tonase di atas 15 ton," harapnya.(ria/idr)

  • Bagikan