PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID PALOPO-- Nasib malang menimpa seorang ibu muda di Kota Palopo. Nahasnya, ibu muda ini dianiaya oleh suaminya sendiri padahal belum lama ini korban habis menjalani operasi caesar anak keduanya di salah satu rumah sakit di Kota Palopo.
Korban yakni, M (24) warga Jl. Opsal Plasa, Kelurahan Lagaligo, Kecamatan Wara, Palopo, Sulawesi Selatan.
Peristiwa penganiayaan ini telah ditangani oleh penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) unit Reskrim Polres Palopo.
M, yang ditemui sekira pukul 10:30 di lapangan Gaspa. Dan saat itu didampingi oleh tantenya, ia menjelaskan kronologis peristiwa penganiayaan yang dialami dari suaminya itu, terjadi pada (04/12/2022) Ahad lalu di rumah mertuanya di Jl. Opsal.
"Saya kan belum lama ini habis operasi caesar anak keduaku di RS. St Madyang. Saat kejadian, suami saya, AAF, memukul kepala, punggung dan bekas operasiku," kata M.
Akibat perlakuan pelaku yang disebutkan korban merupakan seorang oknum honorer di kantor Walikota Palopo terhadap korban, ibu muda dua anak itu, mengaku masih trauma juga merasa kesakitan serta ngilu pada bagian bekas operasinya, memar pada bagian punggung sebelah kanan, sakit di kepala dan ngilu di bagian belakang.
"Masih sakit dan ngilu saya raya di bagian yang dia pukul itu. Waktu dia pukul ka di rumah, saya dikasi tengkurap di atas pahanya. Baru dia bilang mana itu yang sudah dioperasi, setelah itu dia pukul," kata perempuan yang lahir dan besar di Bontang, Kalimantan Timur itu.
Perlakuan pelaku yang diketahui masih berstatus honor di kantor Wali Kota Palopo itu, disebutkan korban tidak hanya dia saja yang mengalaminya. Namun, perlakuan pelaku itu juga pernah dilakukan terhadap anak pertamanya.
"Anak dari suami pertamaku yang sekarang usia 1 tahun 7 bulan itu, juga pernah dianiaya oleh sama suami keduaku yang sekarang. Kejadiannya sekira bulan Juli lalu. Akibat perlakuannya itu, badannya anak pertamaku itu sampai biru- biru dan matanya bengkak. Karena ulahnya waktu itu, saya sempat kabur bersama anak pertamaku dari rumah dan kembali ke Kalimantan. Saya kembali lagi ke Palopo karena dia menelfon sambil minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, tapi ternyata diulang lagi seperti yang saya alami sekarang. Sekarang ini tidak hanya sakit bekas pukulan saya rasa tapi, juga sakit hati karena anak pertamaku yang bukan dara dagingnya ditahan di rumah mertuaku dan saat tanteku mau jemput, mertuaku tidak mau kasi. Saya tidak tahu apa alasannya," curhat ibu muda yang saat ini tinggal di rumah tantenya.
Dalam kondisi masih lemah pasca operasi, ia juga bercerita harus bolak balik dari RS St Madyang (tempat anak keduanya yang masih dirawat di ruang inkubator) ke Polres Palopo untuk menghadiri panggilan penyidik.
Kasat Reskrim Polres Palopo, Iptu Akhmad Risal, yang dikonfirmasi, ia menyebutkan bahwa saat ini penyidik telah melayangkan surat panggilan terhadap terlapor.(riawan)