- Perebutan Kursi Wabup Lutim
PALOPO -- Dua Calon Wakil Bupati (Cawabup) Luwu Timur (Lutim), Taqwa Muller dan Akbar Andi Leluasa mulai melakukan lobi-lobi politik (pendekatan) terhadap 30 anggota DPRD yang nantinya akan memilih mereka.
Akbar mengaku sudah mulai menjalin komunikasi dengan para anggota dewan di DPRD Lutim. Meski ia masih tertutup soal progresnya.
"Saya belum berani Jawab. Kami melakukan komunikasi-komunikasi politik ke semua partai pengusung, khususnya Golkar untuk bisa dilanjutkan nanti ke DPRD," ungkap Akbar, Ahad 11/12).
Sekjen DPP AMPI ini memprioritaskan mendapatkan rekomendasi partainya. Apalagi saingannya Taqwa juga belum mengantongi restu dari Golkar.
"Sekarang kami sedang menunggu rekomendasi partai pengusung khususnya Partai Golkar. Pak Taqwa juga belum (mendapatkan rekomendasi Golkar) karena DPP Golkar masih mempertimbangkan," jelasnya.
Taqwa Muller sudah mengantongi rekomendasi PKS. Ia juga terus berusaha meyakinkan Golkar sebagai partainya.
Anggota DPRD Sulsel ini mengaku masih ada partai lain yang siap mendukungnya, selain PKS. Namun Taqwa masih enggan menyebutkannya.
"Tentu masih ada beberapa partai lain ya. Tapi belum bisa kita sebutkan. Tunggu saja nanti, kami akan informasikan," jelasnya.
30 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Timur akan menjadi penentu wakil bupati yang akan mendampingi Budiman sisa masa jabatan 2021-2026 mendatang.
Diketahui saat ini ada dua kader Golkar yang akan merebutkan 30 suara anggota DPRD Lutim, yakni Taqwa Muller dan Akbar Andi Leluasa.
Namun sebelum dipilih keduanya akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Tahapan ini merupakan hal wajib yang harus dijalani kedua Cawabup Lutim itu.
"Selanjutnya, mereka akan memaparkan visi misi ke depan. Bagaimana mereka memahami program-program Bupati dan bisa mensukseskannya," kata Anggota Fraksi Hanura DPRD Lutim, Alfian Alwi.
Alfian mengatakan, Taqwa dan Akbar kemudian akan dipilih oleh semua anggota DPRD Lutim. Ada sistem voting atau pengambilan suara yang paling banyak.
"Sebanyak 30 anggota dewan yang akan menentukan pilihannya. Termasuk Nasdem dan Demokrat yang bukan sebagai parpol pengusung," jelasnya. (idr)