PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR -- Polrestabes Makassar kini memeriksa puluhan saksi insiden tarik tambang IKA Unhas yang menewaskan salah satu ketua RT, di Jalan Jendral Sudirman, Kota Makassar, Sulsel, pada Ahad (18/12/2022).
"Kita sudah memeriksa 9 orang, dan malam ini akan periksa lagi 16 orang, hari ini total kita periksa 25 orang," Jelas Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto kepada awak media saat ditemui di kantornya, Selasa (20/12/2022) malam.
Lebih lanjut dikatakan Budhi, puluhan orang yang dimintai keterangan itu terdiri dari para saksi yang berada di lokasi kejadian dan pihak penyelenggara tarik tambang maut tersebut.
"Adapun pemeriksaan dilakukan gunanya untuk melihat apakah dalam peristiwa tersebut ada pidana. Setelah kita simpulkan itu pidana tentunya kita akan mencari tau siapa yang melakukan atau pelaku dalam peristiwa pidana tersebut. Jadi mohon bersabar, "ungkapnya.
Budhi juga belum mau membeberkan identitas siapa-siapa saja yang diperiksa dalam insiden tarik tambang maut tersebut.
"Yang jelas diperiksa yang di TKP dan terlibat di dalam penyelenggara tersebut," katanya.
Perwira polisi berpangkat tiga melati itu menjelaskan, dalam acara tarik tambang IKA Unhas yang bekerja sama dengan Pemkot Makassar itu sudah mengantongi izin.
"Izin atau tidak ada izin itu tidak ada kaitannya dengan peristiwa pidana namun disini sya jelaskan bahwa penyelenggara sudah memiliki izin yang dikeluarkan Polres," tukasnya.
Kata Budhi, ada sejumlah barang bukti yang diamankan pihaknya terkait peristiwa berdarah itu. Salah satunya tali tambang yang digunakan peserta dan sejumlah rekaman CCTV.
"Barang bukti terkait CCTV , tali yang digunakan sudah kita amankan, ada 5 titik CCTV. Semua diperiksa termasuk penyelenggara. Masih dalam penyelidikan untuk membuat terang peristiwa," Tukasnya.
Sebelumnya, insiden merenggut nyawa itu terjadi saat gelaran Tarik Tambang Terpanjang yang digelar IKA Unhas di Jalan Jendral Sudirman, Kota Makassar, Sulsel, pada Ahad (18/12/2022) pagi.
Dari informasi yang dihimpun fajar.co.id, acara tarik tambang itu melibatkan 5000 peserta dan panjang tali 1.540 meter.
Adapun perserta Tarik Tambang akan dibagi dua untuk saling bertanding, yakni 2500 vs 2500 orang.
Korban yang dinyatakan meninggal dunia yakni wanita bernama Masita. Diketahui, dia seorang warga Jalan Kelapa 3, Makassar. Dan, seorang ketua RT.
Masita mengalami luka serius pada bagian kepalanya hingga bersimbah darah di lokasi. Korban sempat di larikan ke Rumah Sakit (RS), namun saat mendapatkan perawatan medis nyawa Masita tidak bisa tertolong lagi.(fjr/idr)