BI Sulsel Siapkan Rp4 Triliun Uang Tunai Hadapi Nataru

  • Bagikan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel menyiapkan persediaan uang tunai sebesar Rp4 triliun jelang perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Hal itu dilakukan untuk menjamin kecukupan uang tunai yang diedarkan ke masyarakat.


"Besarnya penyediaan uang tunai tersebut memperhitungkan banyak faktor termasuk prakiraan peningkatan aktivitas ekonomi dan perjalanan masyarakat jelang akhir tahun 2022," ungkap Kepala Perwakilan BI Sulsel, Causa Iman Karana melalui siaran persnya, Kamis (22/12).


Ia menyebut BI Sulsel melakukan pendistribusian uang ke seluruh wilayah Sulsel, termasuk melalui kas titipan, agar perbankan memiliki kecukupan persediaan uang tunai, baik secara jumlah maupun jenis pecahan.
Lanjut, Causa mengatakan pihaknya BI Sulsel mewajibkan bank dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) untuk menjaga ketersediaan uang dengan kualitas baik dan optimal.
"Anjungan Tunai Mandiri (ATM) serta memastikan seluruh kegiatan pengolahan uang sesuai dengan aspek K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)," ujarnya.


BI Sulsel meminta masyarakat untuk selalu mewaspadai risiko uang palsu dengan mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
"Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan transaksi pembayaran jelang akhir tahun 2022," ucapnya.


Tak hanya itu, dalam rangka mendukung digitalisasi, BI Sulsel juga mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi pembayaran secara non-tunai seperti menggunakan uang elektronik, digital banking, maupun QR Indonesia Standard (QRIS).

BI Pusat Rp117,7 Triliun
Bank Indonesia menyiapkan uang tunai sebanyak Rp117,7 triliun selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022-2023. Jumlah ini naik 5,8 persen dibandingkan realisasi pada 2021 lalu.


Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengatakan dalam pemenuhan kebutuhan uang rupiah periode Nataru, Bank Indonesia melakukannya dalam 3K. Pertama, kesiapan jumlah dan pecahan uang yang diperlukan.


"Nah, terkait yang pertama sekaligus juga menjawab pertanyaan, berapa uang rupiah yang disediakan BI, jumlahnya adalah Rp117,7 triliun dan ini tumbuh 5,8 persen dari realisasi tahun lalu," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/12).


Aida menyebutkan peredaran uang tunai ini lebih banyak dikarenakan mobilitas masyarakat yang lebih longgar. Sehingga, BI ingin memastikan uang yang diperlukan masyarakat tidak kurang di periode libur akhir tahun ini.


"Jumlah tersebut mempertimbangkan mobilitas masyarakat yang makin meningkat, kemudian perkiraan belanja pemerintah dan bantuan sosial tunai, dan rata-rata kenaikan outflow yang capai 4,8 persen," jelasnya.


Sampai saat ini, realisasi penarikan uang yang dilakukan oleh perbankan mencapai Rp54,77 triliun, atau 47 persen dari uang yang disediakan BI.(idr)

  • Bagikan

Exit mobile version