Kembangkan Sektor Pertambangan di Indonesia Timur, Annar Lantik SAdAP Wakil Ketua DEIT

  • Bagikan
Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT), Annar Salahuddin Sampetoding menyerahkan SK sebagai Wakil Ketua DEIT Bidang Pertambangan kepada Syarifuddin Daeng Punna, Senin (26/12) di kantor pusat DEIT di kawasan Duren III Jakarta. IST

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT), Annar Salahuddin Sampetoding mengangkat Syarifuddin Daeng Punna sebagai Wakil Ketua DEIT Bidang Pertambangan.
Penyerahan Surat Keputusan (SK) dilakukan pada Senin (26/12) di kantor DEIT di kawasan Duren III, Jakarta.


Diharapkan Syarifuddin yang biasa disapa SAdAP bisa mendorong pengusaha asal Indonesia Timur, khususnya di sektor pertambangan. Seperti diketahui, sejumlah kawasan di Indonesia Timur merupakan penghasil nikel, komoditas pertambangan yang sangat menjanjikan untuk kendaraan listrik berbasis baterai.


" Saya percaya dengan kemampuan Syarifuddin yang sudah kenyang pengalaman di dunia tambang, saya minta segera bergerak dan menyusun program demi percepatan ekonomi di Indonesia Timur khususnya di sektor pertambangan", ujar Annar sesaat setelah pemberian SK.


Dengan penunjukan tersebut, Syarifuddin akan segera berkonsolidasi dengan pengurus lainnya untuk melahirkan program strategis di bidang pertambangan.


"Saya dipercayakan mengurusi bidang ESDM dimana akan bersentuhan langsung dengan pelaku ekonomi yang bergerak dibidang pertambangan, berdasarkan pengalaman saya yang bergelut dalam dunia tambang, saya akan berbuat yang terbaik", tegas SAdAP sapaan akrabnya.


Dalam waktu dekat DEIT akan membangun sinergitas dengan pemerintah di daerah yang memiliki potensi sumber daya mineral agar dewan ekonomi Indonesia timur dapat ikut berkontribusi dalam mewujudkan pembangunan ekonomi melalui pengelolaan sumber daya mineral secara proporsional agar tidak ada lagi pihak-pihak yang mencoba untuk mengeksploitasi demi mendapatkan keuntungan pribadi.


Dewan Ekonomi Indonesia Timur juga akan meningkatkan pengawasan yang bersifat independen terhadap perusahaan yang tidak memperhatikan keselamatan pekerjanya. Hal ini perlu diperhatikan sebab yang paling utama adalah menjaga karyawan dari bahaya apalagi pekerjaan menambang penuh resiko yang mengancam keselamatan.


Selain itu akan dibentuk sistem pengawasan kepada perusahaan tambang terdampak dampak yang ditimbulkan dari aktivitas tambang utamanya untuk masyarakat yang bermukim disekitaran lingkar tambang.


"Sejauh ini pengelolaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) masih banyak yang tidak tepat sasaran, kedepannya kami akan memonitoring dan mengingatkan agar CSR dapat tersalurkan kepada yang berhak terutama menyangkut Sosial- kemanusiaan dan perlu juga untuk pendidikan seperti memberikan beasiswa dan lain-lain" pungkasnya.


Kawasan timur Indonesia kaya akan potensi ESDM, seperti di Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua, Sulawesi Selatan dan Nusatenggara . Dewan Ekonomi Indonesia Timur yang merupakan lembaga atau organisasi yang dinaungi oleh para pelaku ekonomi digagas untuk mempercepat proses pembangunan ekonomi khususnya di Kawasan timur Indonesia.


Sebagai Organisasi yang konsen dalam membangun perekonomian bangsa, Dewan Ekonomi merumuskan strategi dan program yang tentunya akan mendorong perputaran ekonomi di Daerah melalui sinergitas dengan pemerintah di Daerah.


Tentu hal ini sangat penting guna menjadi tujuan demi terwujudnya kesejahteraan rakyat. Sinergitas itu sangat diperlukan, apalagi pelaku ekonomi di daerah mengharapkan kebijakan yang pro demi menjaga stabilitas perekonomian.(int/idr)

  • Bagikan

Exit mobile version