Ketua Umum BPS Gereja Toraja Pdt. Alfred Anggui bersama Panitia 110 Tahun IMT saat menyampaikan sambutannya, Jumat, 30 Desember 2022. --albert tinus--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,RANTEPAO-- Perayaan 110 tahun Injil Masuk Toraja (IMT) akan dilaksanakan dengan meriah. Berbagai kegiatan akan dilaksanakan. Tidak hanya ibadah, tapi menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat di Toraja.
Panitia pun sudah dibentuk dan kini sedang melaksanakan tugas-tugasnya supaya kegiatan berlangsung dengan lancar dan aman.
Ketua Umum Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, Pdt . Alfred Anggui menyampaikan bahwa dari BPS Tongkonan Sangulele menyampaikan selamat bekerja kepada rekan panitia untuk beberapa bulan ke depannya.
Hal tersebut disampaikan saat mereka melakukan konfrensi pers di Tongkonan Sangulele BPS Gereja Toraja.
Ketua Umum BPS Gereja Toraja Pdt Alfred Anggui didampingi Ketua Panitia 110 Tahun IMT, Pdt Syukur Matasak dan dipandu oleh Pdt. Adi, Jumat, 30 Desember 2022.
"Di sidang Sinode Am lalu, Event 100 tahun Injil masuk Toraja itu tahun 2013. Dan di sidang sinode Am kita putuskan agar diperingati per 10 tahun supaya ketemu. Kalau 100 tahun baru kita peringati ada yang tidak ketemu. Jadi per 10 tahun minimal ada momentum-momentum yang diingat terus sekaligus juga tentu menginginkan Gereja tentang tugas pekabaran injil yang harus diemban. Jadi itu maksud tujuan kegiatan ini,'' katanya.
Seluruh kegiatan 110 Tahun Injil Masuk Toraja ini sudah disampaikan kepada panitia untuk betul-betul berdampak bagi kehidupan masyarakat tanpa terkecuali. Intinya katanya adalah melibatkan seluruh masyarakat, melibatkan seluruh generasi, dan harus berdampak untuk semua.
Pada kegiatan nantinya ada kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi (UMKM). Selain itu, ada lomba yang bisa diikuti anak milenial Torut.
''Intinya betul-betul kita memperlihatkan bahwa peran penting Gereja adalah berbuat kehidupan itu berdampak, berdampak bagi kehidupan-kehidupan masyarakat,'' jelas Ketum BPS Gereja Toraja.
Ditambahkan, Ketua Umum Panitia 110 Tahun IMT Djekson Mari menjelaskan, kegiatan 110 tahun Injil masuk Toraja merupakan sebuah perayaan akbar atau pesta iman bagi seluruh warga Gereja Toraja bahkan seluruh warga masyarakat Toraja dimana pun berada.
"Sesuai dengan keputusan Sidang Sinode Am kegiatan Injil Masuk Toraja akan diperingati setiap 10 tahun seperti yang telah disampaikan Ketum BPS tadi. Tentu, bagi seluruh masyarakat Toraja dimana pun berada,'' katanya.
Perayaan 110 tahun Injil masuk Toraja tentu tidak hanya sekadar sejarah. Tetapi, bagaimana merefleksi kebaikan Tuhan bagi Toraja dan tentu bagi Indonesia.
Menurutnya, perayaan injil ini mengajarkan bagaimana supaya bergerak bersama dalam melakukan setiap nilai-nilai Injil yang telah kita hidupi. Dalam konteks ini BPS bersama Panitia 110 Tahun IMT, mengusung tema dipulihkan dan dikukuhkan untuk menjadi terang.
Rangkaian 110 Tahun Injil Masuk Toraja akan digelar tanggal 9-18 Maret 2023. Panitia akan melaksanakan bedah rumah sebanyak 110 rumah juga bekerja sama dengan UMKM yang ada di Toraja .
Berikut 10 agenda kegiatan 110 Tahun IMT:
Ibadah Raya 1 (satu ) 110 Tahun IMT, Pekabaran Injil, Peningkatan Pendidikan, Layanan Kesehatan, Pemberdayaan ekonomi Kreatif, Aksi Sosial kebersihan di sekitar Patung Salib Buntu Singki, Renovasi Makam dan Museum Van de Loosdrecht dan beberapa tempat lain , Lomba Kreativitas generasi muda, Malam Gembira dan Ibadah raya 2 (dua) 110 Tahun IMT.
Sementara panitia 110 tahun IMT adalah, Ketua Umum Djekson Mari, Ketua Harian Pdt. Syukur Matasak,M.Th, Sekretaris BPS wilayah III Pdt. Okiwenty Kombong,M.Th.Ketua BPS wilayah II : Pdt. Simon Palamba' Moderator : Pdt.Sufriadi Mei Suhendra,M.Th.(albert tinus)