PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Suhu tahun politik kini makin menghangat. Yah, menjelang pemilu 2024, berbagai persoalan biasanya muncul menjadi konflik di kehidupan masyarakat. Kejahatan dunia siber menjadi salah satu pemantik terbesar terjadinya konflik.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, kejahatan dunia siber seperti ujaran kebencian atau hate speech dan berita bohong atau hoax biasa meningkat jelang pesta demokrasi. Oleh karena itu, polisi akan mengambil langkah preventif menangani hal itu.
“Berdasarkan pengalaman, memang angka kejahatan siber naik, namun ada beberapa arahan dari bapak Kapolri, dengan melakukan langkah-langkah pemolisian dunia siber yang lebih berorientasi kepada edukasi,” kata Fadil kepada wartawan, Senin, 2 Januari 2023.
Fadil mengatakan, dalam menangani kejahatan siber biasanya dilakukan mediasi terlebih dahulu antara korban dan pelaku. Petugas akan mengedukasi agar peristiwa itu tak terulang.
“Kecuali terhadap tindak pidana yang memang masuk dalam kategori mengganggu keamanan negara,” imbuhnya.
Untuk kejahatan siber kategori berat akan dilakukan penindakan secara tegas. Kejahatan tersebut seperti menyebarkan ujaran kebencian berbau SARA. Atau penyebaran konten yang bisa memicu konflik antar masyarakat.
“Polisi tidak akan bekerja sendiri tapi akan bersama stakeholder yang lain, kementerian yang lain, namun tentunya dari sekarang kita sudah melakukan upaya sosialisasi dan edukasi,” pungkas Fadil. (jp/pp)