Unjuk Jaya Kota Palopo

  • Bagikan

Faisal Djabbar

(Anggota Komite Dewan Komisaris PT Bank Sulselbar)

 
WALIKOTA Palopo Muhammad Judas Amir mengatakan kepada para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Palopo untuk melaksanakan tugas dengan lebih berhati-hati dan teliti. Beliau mendorong seluruh perangkat daerahnya agar menaati tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini, katanya, supaya tidak muncul masalah hanya karena keteledoran.

Arahan Judas Amir tersebut disampaikan saat menggelar Rapat Evaluasi Kegiatan Akhir Tahun 2022, yang dihadiri Asisten Staf Ahli, Kepala OPD dan jajarannya, serta Camat dan Lurah se-Kota Palopo. Kegiatan berlangsung di Rumah Jabatan Walikota Palopo, Sabtu, 31 Desember 2022 (palopokota.go.id).

 Walikota Palopo, pada intinya, meminta seluruh perangkat daerah berusaha meningkatkan kinerja di tahun 2023. Amanat itu tentu wajar adanya, buat menjaga dan menambah unjuk kerja Pemerintah Kota Palopo ketimbang tahun sebelumnya.

Pendek kata, Wali kota Palopo berupaya menggapai Rencana Strategis Kota Palopo Tahun 2018 – 2023, yakni Terwujudnya Palopo sebagai Kota Maju, Inovatif, dan Berkelanjutan Pada Tahun 2023.

Beberapa bulan lalu, tepatnya 2 Juli 2022, saat perayaan Hari Jadi Kota Palopo ke-20 tahun, Walikota mengangkat tema Palopo Tangguh Ekonomi Bertumbuh. Tema ini mencerminkan tekad Pemerintah Kota Palopo yang ingin memajukan sektor perekonomian agar terus bergairah dan bertumbuh (koranseruya.com).

Kota Palopo adalah wilayah dengan progres ekonomi menjanjikan. Kondisi ekonomi daerah ini mampu pulih usai pandemi virus Corona. Pada 2021, tingkat ekonomi Kota Palopo bertumbuh sebesar 5,41 persen (year-on-year atau yoy).

Sebelumnya, pada 2020 silam, pertumbuhan ekonomi Kota Palopo amat rendah sebesar 0,45 persen. Sementara, di 2019, saat mula pandemi, pertumbuhan ekonominya masih sanggup menyentuh 6,75 persen (BPS Kota Palopo, Kota Palopo Dalam Angka, 2022).

Dalam lingkup regional Luwu Raya, pertumbuhan ekonomi Kota Palopo hanya takluk oleh Kabupaten Luwu. Bumi Sawerigading itu bisa mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 6,03 persen pada tahun 2021 (yoy). Area Luwu Raya mencakup Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Kabupaten Luwu Utara, dan Kabupaten Luwu Timur.

Beriringan dengan menaiknya pertumbuhan ekonomi Kota Palopo, daya beli dan indeks pengeluaran (konsumsi) warganya pun menunjukkan peningkatan. Paritas daya beli warga Kota Palopo menanjak dari rata-rata Rp12,31 juta per tahun di 2017 menjadi Rp13,11 juta per tahun di 2021. Sedangkan, indeks pengeluaran (konsumsi) meningkat pula dari 76,51 di 2017 menjadi 78,43 pada 2021 (BPS Kota Palopo, 2022).

Indeks Harga Konsumen (IHK) tertinggi di Kota Palopo adalah untuk biaya transportasi sebesar 121,74 poin. Lalu, yang kedua, adalah biaya makanan, minuman, dan tembakau, yang menyentuh angka 120,36 poin. Yang ketiga adalah biaya pembelian pakaian dan alas kaki, dengan indeks 110,45 poin. Selanjutnya, berturut-turut adalah biaya untuk perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga; perawatan pribadi; restoran; pendidikan; biaya air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; kesehatan; rekreasi, olahraga, dan budaya; informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (Bank Indonesia, November 2022).

Angka-angka tersebut memperlihatkan aktivitas warga Kota Palopo yang perlahan-lahan mulai bergerak, dengan aktifnya mereka berbelanja barang kebutuhan primer dan sekunder.

Saat bersamaan, sesuai data BPS Kota Palopo (2021), tingkat pengangguran pun terlihat menurun. Pada Agustus 2020, tingkat pengangguran terbuka berada pada angka 10,37 persen. Sementara itu, pada Agustus 2021, angkanya berkurang menjadi 8,83 persen.

Pada sisi lain, aktivitas perbankan di Kota Palopo tampak berdenyut relatif apik.

 Berdasarkan data Bank Indonesia per Oktober 2022, total Dana Pihak Ketiga (DPK) berjumlah Rp2.788.654.176.199, yang terdiri atas Tabungan sebesar Rp1.842.752.368.790, Deposito sebesar Rp636.331.528.041, dan Giro sebesar Rp309.570.279.368.

Kemudian, total Kredit mencapai Rp4.262.068.214.837, yang terdiri atas Kredit Modal Kerja (KMK) sebesar Rp1.103.620.656.390, Kredit Investasi sebesar Rp329.719.503.001, serta Kredit Konsumsi sebesar Rp2.828.728.055.446.

Relatif tingginya total kredit di Kota Palopo tidak terlepas dari relatif besarnya jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sana. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (2021), jumlah UMKM di Kota Palopo mencapai 15.669. Angka ini merupakan yang tertinggi ketiga di Provinsi Sulawesi Selatan, setelah Kota Makassar yang mencapai sebanyak 132.587 UMKM dan Kota Parepare sebanyak 16.759 UMKM.

Pencapaian-pencapaian Pemerintah dan warga Kota Palopo, sebagaimana disebutkan di atas, merupakan sebuah keberuntungan. Tak urung, keberuntungan ini patutlah diapresiasi dan disyukuri.

Namun, pencapaian ini jangan sampai mengalihkan perhatian Pemerintah dan warga Kota Palopo, hingga menurunkan perolehan yang telah baik tersebut. Hal ini, sekali lagi, paralel dengan apa yang disampaikan Walikota Palopo saat Rapat Evaluasi Kegiatan Akhir Tahun 2022, agar tidak muncul masalah hanya karena keteledoran.

Beberapa pekerjaan rumah bagi pemerintah Kota Palopo masih menanti.

Pertama, terdapat peningkatan dalam kuantitas nominal penduduk miskin Kota Palopo, yang mencapai sekitar 15.212 jiwa pada Maret 2021. Jumlah ini mengalami penambahan sebanyak 0,29 persen dibandingkan kondisi di bulan Maret 2020.

Kedua, sebuah riset oleh Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Badruzzaman Pat Badrun (2006) menunjukkan bahwa dinamika Kota Palopo beberapa dasawarsa terakhir memunculkan segregasi pemukiman yang cenderung menuju kepada empat pola. Satu, pola segregasi etnis. Dua, pola segregasi okupasi. Tiga, pola segregasi status sosial. Empat, pola segregasi agama. Keempat pola segregasi pemukiman tersebut berdampak kepada kehidupan warga Kota Palopo, baik dampak lingkungan berupa rendahnya rasa tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan maupun dampak sosial seperti kesenjangan, keresahan, dan kerawanan sosial.

 Akhirnya, sebagai penutup, memasuki 2023, harapan bagi tandasnya Rencana Strategis Kota Palopo, yakni Terwujudnya Palopo sebagai Kota Maju, Inovatif, dan Berkelanjutan Pada Tahun 2023, semoga mangkus. (***)

 
Makassar, 6 Januari 2023

  • Bagikan

Exit mobile version