Pertunjukan Barongsai Meriahkan Imlek di Palopo

  • Bagikan

Benny: Kembali Digelar Setelah Pandemi Covid-19

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Tahun Baru China (Imlek) 2574 sebentar lagi. Bagi kehidupan masyarakat Tionghoa, tahun baru kali ini disimbolkan dengan Kelinci Air. Untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek ini, rumpun masyarakat keturunan Tionghoa di Tana Luwu, khususnya di Kota Palopo turut merayakan.

Perayaan tahun ini terbilang akan kembali meriah, setelah dua tahun vakum, lantaran diselimuti badai pandemi Covid-19, yang hampir melumpuhkan banyak sendi masyarakat, utamanya ekonomi.

Untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek 2023, Pengurus Yayasan Budi Bhakti bersama Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) Kota Palopo bakal mengadakan malam Bai Nian atau Malam Temu Hati Imlek 2574 yang dimeriahkan dengan pertunjukan Barongsai.

Rencananya peringatan malam Bai Nian ini akan digelar di Saodenrae Conventional Center (SCC). Pada, Sabtu 11 Februari 2023, mendatang.
Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Budi Bhakti Palopo, Benny Wijaya saat diwawancara Palopo Pos di Cafe Hill n Tiff, Jl. Andi Djemma, Kota Palopo, Rabu 18 Januari 2023.

Benny menjelaskan, malam Bai Nian kembali digelar setelah sempat ditiadakan 2 tahun terakhir akibat Covid-19.
Malam temu hati ini bahkan kembali akan diisi dengan pertunjukan Barongsai dan sejumlah tari-tarian dari negeri tirai bambu.

Benny juga menjelaskan Tahun Baru Imlek 2574 ini disimbolkan dengan kelinci Air yang bermakna sebagai tahun kedamaian dan kemakmuran.
Harapannya semoga Tahun Baru Imlek ini membawa kepada kesejahteraan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Sebelumnya, Ketua PSMTI Kota Palopo, Luis Chandra yang dihubungi Palopo Pos yang saat ini berada di luar Kota Palopo, mengaku sangat berbahagia menyambut Tahun Baru Imlek 2023 ini. Yang mana dilambangkan dengan kelinci, yang bermakna kemakmuran.

Untuk itu, Luis yang juga owner City Market Palopo menyambut Imlek menghiasi mal terbesar di Tana Luwu ini dengan pelbagai ornamen imlek. Seperti Lampu Lampion, dan pohon angpao di pintu masuk mal.
Untuk saat ini, warga keturunan Tionghoa di Tana Luwu mencapai 400 Kartu Keluarga atau kurang lebih sebanyak 2.000 jiwa. (idr)

  • Bagikan