Kepala Staf Kepresiden RI Moeldoko Tantang Mahasiswa UKIP Makassar Jadi Leader Bukan Followers

  • Bagikan

Nampak Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Dr Dr (HC) Moeldoko SIP M.Si, saat di kampus UKIP Makassar. --ist--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Dr Dr (HC) Moeldoko SIP M.Si, menantang para mahasiswa UKIP Makassar untuk senantiasa menjadi leader (pemimpin) dan bukan followers (pengikut). Para mahasiswa dan pemuda memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin.

Menjadi seorang pemimpin harus memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dan punya keinginan dan mimpi untuk menjadi seorang pemimpin. Semua orang memiliki kesempatan yang berbeda menjadi pemimpin.

Demikian lontaran pemikiran Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, saat tampil jadi nara sumber pada Seminar Kepemimpinan Nasional, Kamis 26 Januari 2023 di kampus UKIP Makassar.

Pokok pikiran yang dibawakan pada seminar nasional berjudul, Peran Kepemimpinan Dalam Mempersiapkan Indonesia Maju di Tahun 2045.

Pada seminar nasional ini tampil dua nara sumber lainnya yakni, Walikota Makassar Danny Pomanto dan Rektor UKIP Makassar, Dr Agus Salim, SH, MH dengan moderator seminar Siska Hutagalung.

Para mahasiswa tegas Moeldoko, merupakan generasi milenial pada tahun 2045 akan memimpin negara. Sebagai calon pemimpin harus paham tantangan masa depan seperti apa. Kalau tidak paham tantangan itu maka akan kesulitan mengelola negara yang begini luas dan besar, tandasnya.

Tantangan dunia saat ini dan akan datang diperhadapkan pada krisi energi, krisis pangan serta krisis keuangan global. Tantangan tersebut memperhadapkan dunia pada ketidakpastian dan kompleksitas global yang berimplikasi di lingkup nasional.

Moeldoko juga tegaskan kalau para mahasiswa dan pemuda bukan jadi pewaris masa depan bangsa dan negara tetapi jadi penentu masa depan Indonesia. Masa depan Indonesia bukan di pundak para mahasiswa dan pemuda akan tetapi berada di tangan mereka itu, tandasnya.

Mengantar Indonesia maju 2045 maka ada lima hal yang perlu menjadi perhatian utama yakni; pengembangan sumber daya manusia, pemerintah tekah bertekad turunkan angka stanting, peningkatan sektor kesehatan ini dibarengi pula dengan sektor pendidikan.

Kedua, pengembangan infrastruktur berkorelatif bukan hanya pada pembangunan fisik semata tetapi juga di topan dengan pembangunan peradaban. Pengembangan infrastruktur itu kemudian mendorong pusat pusat pertumbuhan baru. Ketiga pembenahan regulasi agar memberi rasa nyaman investasi, keempat reformasi burokrasi dengan melakukan pelayanan secara digital dan kelima adalah transformasi ekonomi.

Rektor UKIP Makassar pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih atas kehadiran Jenderal (Purn) Moeldoko di kampus dan disambut dengan penuh suka cita. UKIP Makassar saat ini merupakan salah satu kampus tertua pada 3 September 2023 akan mencapai usia 60 tahun.

Mahasiswa yang tercatat mencapai 5000 orang berasal dari berbagai daerah dengan alumni mencapai 20 ribu lebih menyebar berkarier di dalam dan diluar negeri.

UKIP Makassar mengelola prodi S1 Teknik Sipil dan S1 Akuntansi, S1 Hukum, S1 Teknik Mesin, S1 Teknik Elektro, S1 Teknik Kimia, S1 Teknik Informatika, S1 Manajemen. Prodi S2 Magister Ilmu Hukum, S2 Magister Ilmu Manajemen dan S2 Magister Teknik Sipil.

Sumber daya manusia yang dihasilkan bukan hanya sukses pada dunia akademik tetapi juga mencetak atlet nasional dan internasional pada olah rata beladiri karate.

’’Saya selaku alumni UKIP pernah jadi atlet nasional karate dan meraih medali emas pada PON ke-11 serta juara 3 Asia Fasifik. Ada juga alumni Hendro Salim SH, MH meraih emas atlet karate empat kali PON serta dua kali Sea Games serta Desy Salim, SH juara mahasiswa Inkai Sotokan di Australia ’’ tegas Agus Salim.

Materi yang disampaikan Jenderal (Purn) Moeldoko dan Walikota Makassar Danny Pomanto sangat inspiratif dan akan jadi renungan semoga ke depan lewat UKIP akan lahir pemimpin bangsa bukan hanya walikota, menteri tetapi presiden, tandasnya.(*/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version