Toleransi Holistik Didiskusikan Sampai ke Jakarta

  • Bagikan

Rischal A Pasambo Sebut Irbar Pairing Layak Maju di Palopo 2024

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Ide dan gagasan toleransi holistik untuk Palopo 2024 makin kencang gaungnya. Tak hanya jadi pembicaraan di kalangan akademisi di Kota Palopo dan masyarakat, tapi toleransi holistik sudah menarik perhatian tingkat nasional.

Beberapa tokoh bergelar profesor, birokrasi, pensiunan jenderal, dan ahli-ahli bidang pembangunan asal Sulsel yang memiliki darah keturunan Luwu Raya dan Toraja Raya membicarakan ide yang mereka nilai cukup mumpuni dan selaras dengan cita-cita untuk memajukan pembangunan daerah. Disebutkan ia satu-satunya balon wali kota Palopo yang terdepan dengan jargon politiknya yang mampu memantik perhatian publik.

Salah satu orang yang diam-diam mengikuti perkembangan toleransi holistik di Kota Palopo adalah Ir Rischal A Pasambo, MT. Ia selama ini eksis di Jakarta. Aktif di BPP KKLR Pusat dan juga dari Kementerian PUPR RI.
Ia mengaku sangat mendukung. Respon dengan ide toleransi holistik Irbar Pairing. Ia melihat dari sudut pandang pembangunannya. Memang sangat pas kalau toleransi holistik dalam pembangunan. Tinggal melihat pembangunan seperti apa yang mau dijalankan. Apakah pembangunan itu dilakukan di daerah. Katakanlah Kota Palopo. Tentu kalau bicara daerah tidak lepas dari APBD tingkat II. Membangun menggunakan dana APBD-nya.

Dilihat lagi kemampuan APBD-nya untuk alokasi anggaran pembangunan dimaksud. Katakanlah mau membangun jalan. Apakah APBD Palopo mampu membiayai sepenuhnya pembangunan jalan. Atau contoh lain pembangunan bronjong di bantaran sungai.

Kalau misalnya Pemerintah Kota Palopo tidak mampu membiayai dengan biaya sendiri tanpa sharing anggaran, maka pemerintah daerah mesti meminta anggaran ke kementerian terkait. Di sinilah muncul toleransi holistiknya. Sharing anggaran dengan pusat dan daerah. Pusat alokasikan anggarannya dan daerah siapkan lahan. Holistiknya nanti pembangunan jalan akan membawa multifliyer effect kalau jalan ini jadi. "Begitu contoh konkritnya dalam toleransi pembangunan," ujarnya saat bincang-bincang santai di Warkop Adisty, Jalan Anggrek, Kota Palopo, Kamis 25 Januari 2023.

Kemudian toleransi holistik ini berlaku juga di wilayah pemerintahan. Dan sektor-sektor lainnya. Intinya selalu membuka ruang komunikasi dan siap menerima saran dan kritikan. Tentu muaranya untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Kepentingan bersama. Jadi semua pihak berkepentingan atas peletakan dasar pembangunan. Kata dia, mulai dari program, perencanaan, anggaran, action. Sampai pada proses perampungan pembangunan.

Rischal membenarkan ide toleransi holistik yang digaungkan Irbar Pairing yang sudah lama diwacanakan teman-teman dan koleganya di Palopo sebagai balon wali kota Palopo telah menarik perhatian tokoh-tokoh nasional. Para ahli, dosen, pensiunan jenderal, dan sejumlah profesor.

Di Jakarta, kata dia, ide ini sering didiskusikan oleh mereka. Makanya mereka sangat mensupport kalau ada balon wali kota seperti ini. Termasuk siap mendorong agar tampil di perhelatan pesta demokrasi ini. "Karena ia sudah tahu apa yang mau dilakukan kalau terpilih," tandasnya.

Walau masih jauh, tapi mereka mendukung ide sang balon wali kota tersebut. Urusan apakah nanti bisa maju sebagai calon wali kota, itu urusan belakangan. "Yang penting saran mereka jual dulu ide-ide brilian," urainya.

Rischal A Pasambo sendiri mendukung Irbar Pairing maju meramaikan bursa pilwalkot Palopo 2024. "Pak Irbar memiliki kompetensi. Ia tak diragukan soal kepemimpinan yang arif dan bijaksana," ujarnya.
Ia sangat dekat dengan Irbar Pairing. Apalagi, ia satu atap walau beda tupoksi di PUPR. "Ia putra asli Palopo. Lahir, tumbuh, dan besar di Palopo," tukas dia.

Ia banyak berbicara soal kepemimpinan daerah. Ia berharap siapapun yang memimpin Palopo nanti hendaknya memiliki jiwa arif dan bijaksana. "Tidak berbuat seenaknya. Tapi harus memiliki jiwa penuh toleransi," urai alumni SMPN 3 Palopo kelahiran Palopo tahun 1959.

Sejauh ini, Irbar Pairing sudah melakukan sosialisasi di Palopo. Dari sudut Kota Palopo, tepatnya di Lelong. Kemudian dari warkop ke warkop dalam kota. (ary)

  • Bagikan