YM Datu Serukan Terus Perjuangan Pembentukan Provinsi Tana Luwu

  • Bagikan
Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau SH,
  • Dialog Interaktif Libatkan Akademisi, Politisi dan KKLR Sulsel

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO--Pembentukan provinsi Luwu Raya adalah salah satu yang dicita-citakan dari masyarakat Luwu Raya yang terdiri dari 3 Kabupaten dan 1 Kota. Dalam dialog interaktif dalam rangka memperingati Hari Jadi Luwu dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu di tahun dengan tema Menakar Masa Depan Luwu Raya yang diadakan di Warkop Dlino, jalan Merdeka Kota Palopo, Rabu, 26 Januari malam.

Acara ini melibatkan pembicara yakni, Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau SH, Ketua KKLR Sulsel, Hasby Samsu Ali, Ketua Garnita Nasdem Luwu Timur, dr Ani Nurbani serta dosen Universitas Mega Buana Aprianto Nurdin, Spd, MM. Sementara, untuk pesertanya dari kalangan mahasiswa dan pemuda.

Berbagai hal yang dipaparkan dalam dialog tersebut, baik dari potensi kekayaan Luwu Raya, pembentukan Luwu Raya hingga peningkatan ekonomi di daerah Luwu Raya.

Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau menjadikan cita-cita pembentukan Luwu Raya. Seiring keberadaannya menjadi bakal calon anggota DPD RI 2024 mendatang, Datu Luwu turut menegaskan perihal tersebut karena ia menilai Luwu Raya wilayah kaya akan potensi alamnya.

Di samping itu pula, ia menekankan persatuan masyarakat Wija To Luwu. Hal ini dimaksudkan agar senantiasa Wija To Luwu memegang prinsip tersebut. Bahkan Datu Luwu mengeluarkan maklumat terkait setiap Wija To Luwu yang mempunyai dapat mengambil peran dalam setiap kontestasi. "Bagi Wija To Luwu yang memiliki potensi wajib kita dukung dalam mengambil peran dalam setiap momentum demi mendorong kemajuan Luwu Raya," katanya.

Demikian juga, ketua KKLR, Hasby Ali bahwa dalam momentum HJL dan HPRL tidak hanya menjadi seremoni belaka. Namun perlu para stakeholder menyusun dan menggagas berbagai langkah yang harus dilakukan ke depan demi kemajuan Luwu Raya.

"Yang paling penting adalah masyarakat Wija To Luwu tetap bersatu. Jangan ada perkotakkan-kotakkan di dalamnnya. Tentunya saling mendorong dan tidak saling menjatuhkan. Sebab bagi dia, Luwu Raya kaya akan potensi alamnya, sehingga salah satu cita-cita kami di KKLR adalah membentuk Luwu Raya ini sebagai provinsi," katanya.

Adapun ketua Garnita, Ani Nurbani yang merupakan salah satu bakal caleg DPRD Sulsel dapil Luwu Raya asal partai Nasdem dalam forum turut diminta terkait peran yang akan dilakukan nantinya dalam membantu pembentukan Luwu Raya ketika berhasil menjadi anggota legislatif.
"Tentu hal ini akan menjadi salah satu upaya kita ke depan meskipun sebagai anggota DPRD Sulsel. Namun sebagai politisi tentunya bentuk komunikasi-bentuk komunikasi dapat dilakukan.

"Dalam membentuk provinsi Luwu Raya memang perlu master plan terutama kebersamaan dan persatuan Wija To Luwu dalam mewujudkan provinsi Luwu Raya. Bukan berarti perempuan tidak mempunyai peranan dalam hal ini. Karena dari dulu peran seorang perempuan sudah ada dalam membantu pembangunan dan kemajuan negeri ini," katanya.

Sementara, dosen UMB Palopo, Aprianto Nurdin turut memberikan pandangannya dalam perspektif ekonomi. Di Luwu Raya ini kebutuhan hidup masyarakat ditopang dari sektor pertanian. Sementara sektor ini kurang dimaksimalkan. Justru hasil pertanian daerah luar yang banyak dikonsumsi masyarakat Luwu Raya.

Apalagi keberadaan 4 daerah Luwu Raya saat ini justru berjalan dengan konsepnya masing-masing dalam memajukan daerahnya. Seperti, Palopo dengan konsep Kota Moderen, Luwu Timur sebagai konsep Industri karena ditopang keberadaan perusahaan pertambangan.

Oleu karenanya perlu 4 Pemerintah di Luwu Raya ini menyatukan konsep mereka terkait kemajuan Luwu Raya ke depan dan dituangkan dalam rencana pembangunan jangkah menengah daerah (RPJMD).

"Jadi perlu penyatuan konsep dari 4 daerah ini. Agar supaya pembangunan yang dilakukan ke depan terarah terintegrasi dari semua sektor. Maka bukan sesuatu yang mustahil dengan langkah seperti ini maka apa yang kita harapkan terhadap kualitas hidup masyarakat dapat terwujud," terangnya. (rul/idr)

  • Bagikan

Exit mobile version