Susana saat CEO PT Tiran Grup yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA) Unhas, Andi Amran Sulaiman (AAS) berbagi resep sukses berbisnis kepada ratusan pelaku UMKM di Makassar dalam kegiatan Temu Bisnis UMKM yang digelar oleh AAS Fondation bekerja sama dengan PP IKA Unhas di AAS Building, Jalan Urip Sumiharjo, Sabtu 28 Januari 2023. --ist--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- CEO PT Tiran Grup yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA) Unhas, Andi Amran Sulaiman (AAS) berbagi resep sukses berbisnis kepada ratusan pelaku UMKM di Makassar dalam kegiatan Temu Bisnis UMKM yang digelar oleh AAS Fondation bekerja sama dengan PP IKA Unhas.
Dalam bincang ekslusif bersama mantan Menteri Pertanian yang digelar di AAS Building, Jalan Urip Sumiharjo, Sabtu 28 Januari 2023 itu, AAS membongkar rahasianya berbisnis mulai dari minus hingga sukses seperti sekarang ini.
AAS membangun kerajaan bisnis berawal dari modal minus. Artinya, dia sama sekali tidak mengantongi uang. Dia nekad meminjam uang orang tuanya sebesar Rp500 ribu untuk memulai usahanya sebagai produsen pestisida, yakni racun tikus.
Dengan modal keberanian, fokus, kerja keras, dan kerja ikhlas, dia berhasil membangun usahanya seperti sekarang ini. Selain bergerak di sektor pertanian seperti produk racun untuk hama tanaman, AAS melakukan ekspansi ke berbagai sektor.
Di antaranya usaha tambang nikel, perkebunan kelapa sawit, distributor gula, hingga tambang emas.
Membangun bisnis tidak melulu bercerita soal kesuksesan. Ada masa dimana usahanya jatuh bangun. Namun, tidak ada kata menyerah. Kalaupun dalam perjalanan, ada hambatan atau kerugian, itu bukan kegagalan. Mungkin rugi dalam hitung-hitungan angka, namun ilmu yang diperoleh dari kerugian itu lebih berharga dan membuat lebih kuat menghadapi tantangan selanjutnya.
Kepada para pelaku UMKM, dia memaparkan cara berbisnis yang bisa bertumbuh eksponensial. Bagaimana cara meraup keuntungan dengan sangat tinggi dengan target hingga ribuan persen. Bukan 10 atau 20 persen saja.
Rahasianya, temukan kendala yang membuat bisnis berjalan lambat. Selanjutnya, kendala itu diperbaiki dan diupgrade untuk mendorong keuntungan perusahaan yang berlipat ganda.
"Contohnya, ada pengusaha yang omsetnya hanya Rp2 juta. Sebenarnya bisa menjadi Rp10 miliar kalau dia mengangkat produksi. Namun butuh Rp400 juta sebagai modal. Nah, dia harus fokus bagaimana mendapatkan dana Rp400 juta itu untuk menaikkan omset 500 persen," ungkap Amran Sulaiman.
Pengusaha harus berani menghadapi tantangan tersebut. Misalnya dengan menjual aset atau mengambil kredit permodalan di bank untuk meningkatkan keuntungannya tersebut.
Pada kesempatan itu, dia berpesan, dalam berbisnis harus amanah, pelihara adab, hilangkan keraguan dan ketakutan. Fokus pada tujuan yang ingin diraih.
"Dan yang paling penting, kalau mau berbisnis, jangan pernah sakiti hati orang tuamu. Tidak akan ada keberkahan yang akan diperoleh," jelasnya.
Kakak dari Gubernur Sulsel itu mengaku punya kewajiban untuk membagikan pengalamannya kepada pelaku UMKM agar usahanya bisa berkembang lebih baik lagi.
"Saya merasa kesepian jadi pengusaha, kalau tidak bisa membantu orang mencapai sukses. Mimpi besar saya, bagaimana bisa membantu orang lain jadi sukses. Bayangkan kalau satu juta kita angkat naik. Satu pengusaha pekerjakan sepuluh orang saja, bisa selesaikan pengangguran 10 juta," ungkapnya.
Dia mengaku tidak akan berhenti disitu saja namun akan melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM agar usahanya semakin besa.
"Kami melakukan pelatihan gratis. Tutor kami undang tingkat nasional internasional. Yang tanggung semua AAS Fondation dan kita latih mereka secara (agar sukses)," tandasnya. (rhm/pp)