Waspada Bibit Sawit ‘Aspal’ Marak di Sulsel

  • Bagikan

Nampak puluhan ribu kecambah sawit dan surat-suratnya. --ist--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA-- Petani sawit atau calon petani sawit mesti lebih hati-hati membeli bibit dan kecambah sawit. Pasalnya, beberapa hari ini, ditemukan puluhan ribu kecambah sawit mengatasnamakan PPKS Medan masuk di Tana Luwu dan Wajo.

Pemalsu kecambah sawit ini diduga berasal dari Kec Wotu Kab Luwu Timur dan dikirim ke Kab Wajo atas nama Ambo Ala alamat di Batu Cokkong Desa Laliseng Kecamatan Keera Kabupaten Wajo.

Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung. Yakni, 15.750 butir kecambah yang dikemas dalam beberapa buah karton bertuliskan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), berikut surat-surat berupa sertifikat kecambah, berita acara penyerahan kecambah kelapa sawit, delivery order (DO), dan kuitansi pembayaran senilai Rp 108 juta.

Kecambah sawit palsu itu ditemukan oleh Dinas Perkebunan Kab Wajo lalu dilaporkan melalui Watshap kepada Ketua DPW Apkasindo Sulawesi Selatan, DR Ir Badaruddin Puang Sabang, kemudian dikroscek ke pihak PPKS Medan.

"Setelah dikonfrimasi ke Pihak PPKS Medan, mereka mengaku tidak pernah mengirim kecambah pada 9 Januari 2023 atas nama Ambo Ala, artinya kecambah itu sudah bisa dipastikan palsu," jelas Badaruddin Puang Sabang.

Puang Badar mengimbau kepada Petani Sawit agar hati-hati membeli kecambah sawit sebab petani akan rugi selama tiga hingga empat tahun.

"Ketika masa berbuah tiba tiga atau empat tahun, lantas tak pohon sawit tak maksimal disitukah petani mulai merasa rugi, makanya hati-hatiki beli bibit, dan kalau ada pesanan lewat online itu juga palsu," ujarnya.

Prosedur pemohonan benih kecambah sawit kata Puang Badar harus diketahui oleh pemerintah setempat.

"Mesti ada rekmendasi atau SP2BKS dari Dinas Perkebunan setempat, kalau perorangan itu maksimal 1000 biji," tutupnya.

Kecambah palsu itu juga ditegaskan Direktur Utama (Dirut) Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Dr. Ir. Muhammad Edwin Syaputra Lubis di group WhatsApp Diskusi Percepatan PSR Nasional.

"Tadi Kami Sudah Cek Ke Ibu Irma Salah Satu Staf PPKS Medan. informasinya itu bukan dari ppks medan/palsu,'" Tulis Muhammad Edwin Syaputra Lubis di Group itu.

Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung berharap kepada petani sawit agar tidak percaya dengan istilah-istilah basi seperti : pintu belakang, lebih murah karna itu tidak bayar pajak, kecambah gagal pesan pihak lain atau banyak modus-modus lain. " Saya berharap rekan-rekan petani sawit, manfaatkan kemudahan komunikasi melalui WAG jika ingin memesan kecambah sawit. Supaya langsung menghubungi atau menyurati langsung ke produsen," ucapnya.(mahmuddin)

  • Bagikan

Exit mobile version