Djuli Mambaya,ST Mantan Kadis PUPR Provinsi Papua,saat dilokasi OW Salib Singki. --albert tinus--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID,RANTEPAO-- Mantan Kadis PUPR Provinsi Papua Djuli Mambaya mengapresiasi ratusan pemuda lintas pemuda lintas sinode, lintas denominasi gereja, bahkan lintas agama, organisasi kepemudaan, mahasiswa, dan masyarakat umum yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum BPS Gereja Toraja, dalam rangka 110 tahun Injil Masuk Toraja (IMT) untuk membenahi Salib Singki yang terbengkalai.
"Saya senang ada respon Ketua Umum Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja Bapak Pendeta Alfred Anggui. Merespon atas pertemuan kami berdua beberapa bulan lalu di Kantor Beliau di BPS GT. Akhirnya ada langkah awal untuk merehab atau memperbaiki Salib Singki. Semoga bisa tuntas dan menjadi Objek Wisata Religi Andalan di Toraja Utara," harap DJM Kamis ,16 Februari 2023.
Saat ini, lanjut DJM sapaan akrabnya, dua sumur bor menyuplai air ke bukit singki' masing-masing dengan kedalaman 45 meter dan 50 meter.
Letak sumur bor berada di bawah kaki bukit Singki di halaman belakang rumah warga dan satu sumur bor sudah dioperasikan.
"Elevasi sumur dan puncak bukit sekitar 150 meter. Diameter sumur bor memakai pipa casing 4 inchi. Pompa yang dipakai adalah pompa celup 3,5 inchi. Dan Air sudah tersedia di puncak bukit salib Singki. Pekerjaan sumur Bor di gagas oleh YAYASAN KOPINTARI. Karena air di lokasi Obyek Wisata Salib Singki selama diresmikan tidak ada. Jadi, sangat jorok di lokasi itu," jelas mantan Ketua Askab PSSI Kabupaten Toraja Utara ini.
Lanjut kata Mantan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Djuli Mambaya, terkait Obyek Wisata Salib Singki dikatakan perlu merehabilitasi atau perbaikan situs-situs atau obyek wisata yang ada di Toraja, khususnya di OW salib singki. Kalau tidak salah sudah tiga tahun terbengkalai.
"Saya sangat prihatin dengan adanya keterbengkalaian obyek wisata Salib Singki yang dulunya sangat ramai pengunjung" . ucapnya.
''Saat ini kami sudah mulai mengadakan pengadaan air pembuat sumur bor di bawah kaki bukit salib singki dan air sudah naik ke atas dan sudah bisa dipakai. Hanya fasilitas kamar mandi dan lain-lain di atas rusak parah,'' katanya.
Ternyata sejak diresmikan patung Salib Singki itu, tidak ada airnya.
Problem pertama bangunan kalau tidak ada airnya pasti bangunan cepat rusak. Orang mau cat pake air, orang mau pel pake air, mau buang air kecil pake air, apalagi mau buang air besar pakai air.
''Jadi selama ini, kendalanya adalah air tidak ada. Sekarang air sumur bor sudah ada menggunakan pompa celup dan pake listrik token. Kami dari Yayasan Kopintari sudah melaksanakan dan air sudah tersedia. Silakan Pemerintah atau siapapun mau bahu- membahu mendorong supaya obyek wisata Salib Singki kembali pulih dan menjadi andalan obyek wisata kabupaten Toraja Utara,'' pungkas DJM sapaan akrabnya.(Albert)