Wabup Torut Frederick Victor Palimbong bersama Febrina, Deputi Direktur Bank Indonesia Sulawesi Selatan. --albert tinus--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, RANTEPAO-- Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toraja Utara mengadakan kegiatan "Diseminasi Hasil Joint Research 'Strategi Pemulihan Sektor Pariwisata Unggulan di Sulawesi Selatan", Kamis, 23 Februari 2023.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Viktor Palimbong, bersama dengan Kepala Perwakilan BI Sulawesi Selatan, Causa Iman Karana.
Dalam sambutannya, Wabup menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bank Indonesia untuk mendorong kemajuan Pariwisata di Toraja Utara.
"Kedatangan pimpinan tertinggi BI dari Provinsi tidak mungkin datang dengan tangan kosong. Banyak hal tentunya yang bisa diperoleh dengan hadirnya Bank Indonesia untuk membantu pemulihan pariwisata, seperti bisa membantu UMKM di Toraja Utara, " ungkap Wabup diawal sambutannya.
Dia memaparkan bahwa Roadmap untuk pengembangan pariwisata di Toraja Utara sudah dibuat, dan Desa Wisata juga terus berkembang dari tahun lalu 13 Desa Wisata tahun ini sudah ada 25 Desa Wisata. Story' telling objek wisata juga sudah dibuat demi mendorong kemajuan sektor Pariwisata.
Dia menambahkan pesan dari Jusuf Kalla, Mantan Wakil Presiden RI, bahwa Paradigma pariwisata Toraja sudah harus diubah dari pariwisata yang menyeramkan yang mengandalkan objek wisata kuburan, upacara pemotongan hewan ke Pariwisata yang menyenangkan, yang ujungnya nanti bisa membuat pengunjung atau wisatawan tinggal lebih lama dan berbelanja lebih banyak.
"Dengan kehadiran BI diharapkan dapat mendorong kemajuan UMKM yang terkait dengan sektor pariwisata dan mendukung tersedianya akomodasi yang baik bagi wisatawan melalui pengembangan homestay sehingga akhirnya sinergi Pariwisata di Toraja Utara bisa menjadi industri Pariwisata" pungkas Dedy.
Sementara itu Kepala Perwakilan BI Sulawesi Selatan, Causa Iman Karana, yang hadir sebagai keynote speaker mengungkapkan apresiasinya atas kemajuan sektor Pariwisata di beberapa tahun terakhir.
Meskipun melewati masa sulit selama Pandemi, pariwisata Toraja Utara tetap menunjukkan kemajuan seperti tumbuhnya restoran dan hotel untuk penginapan wisatawan.
"Kehadiran BI Indonesia di Sulawesi Selatan khususnya di Toraja Utara adalah untuk mengidentifikasi data-data Pariwisata dan Potensi Budaya, diseminasi hasil riset tentang strategi pemulihan wisata di Sulawesi Selatan dan menurut pengamatan kami Toraja Utara sangat Potensial," kata Causa.
Perekonomian yang terpuruk sejak 2020, dan mulai menggeliat sejak 2022 akhir termasuk di Sulawesi Selatan. Momentum ini harus dijaga, Toraja Utara dengan pertumbuhan ekonomi 4,8%, dimana perdagangan dan transportasi menjadi penopang pertumbuhan menunjukkan potensi untuk terus bertumbuh terutama bila kondisi Pandemi sudah normal kembali.
Bank Indonesia berharap adanya penelitian Pariwisata ini bisa mendukung semua pihak mengambil strategi untuk pengembangan pariwisata yang baru, sehingga pertumbuhan ekonomi bertambah.
"Dimulai dengan research, menyamakan visi, komitmen pemimpin daerah, kita berharap Pariwisata di Toraja Utara bisa semakin berkembang" lanjut Causa.
Kami melihat bahwa potensi Toraja Utara luar biasa pertama dari sisi akses sudah tidak ada hambatan jalanan kemudian pesawat juga sudah ada, kedua adalah amenities sudah banyak hotel, restoran dan juga warung kopi. juga tentu atraksi-atraksinya Ini merupakan modal utama untuk wisata. tinggal bagaimana mengelola secara apa proper hingga nanti bisa menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru dan Toraja Utara sekitarnya bisa meningkat lagi lebih dari dua atau tiga persen dari pertumbuhannya sekarang 4,9%.
"Intinya kami dari BI siap untuk membantu misalnya bahwa cabe ini kan selama ini menjadi salah satu sumber inflasi dari pangan itu kita dukung untuk budidaya cabe Katokkon bersama Gapoktan dan teman-teman TNI ini akan apa membantu untuk pertamah membudidayakan cabe katokkon kemudian yang kedua kita juga nanti akan menyiapkan pasca panennya itu melalui olah-olahan cabai mulai dari cabe kering kemudian dikemas di botol," papar Causa.
Pertemuan di yang bertempat di Ruang Pertemuan Rumah Makan Ayam Penyet Ria Rantepao ini kemudian dilanjutkan dengan pemaparan hasil riset oleh pemateri Hamdan Bintara dan Syahda Sabrina , Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia, dengan Moderator, Febrina, Deputi Direktur Bank Indonesia Sulawesi Selatan. Diikuti oleh sejumlah pelaku pariwisata di Toraja Utara, Pimpinan Cabang Bank Sulselbar Deny Jermias Mullo dan beberapa pejabat Pemda Kabupaten Toraja Utara seperti Asisten I Yeremia T Marewa, Kepala Dinas Kominfo SP, Drs.Johny Parubak,M.Si.(albert tinus)