Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Andi Syaifuddin melihat langsung kondisi Irigasj yang rusak Sabtu 25 Feb 2023. --mahmuddin--
Akibat Irigasi Kasambi Bone Tua Lutra Masih Rusak Akibat Banjir Bandang Beberapa Waktu Lalu, PUTR Sulsel Segera Turun Tangan
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MASAMBA-- Sumber air satu-satunya untuk mengairi persawahan petani di Kelurahan Bone Tua Kec Masamba, Luwu Utara yakni pengairan Kasambi dan Kurri-kurri yang rusak diterjang Banjir Bandang mendapat perhatian khusus dari Legislator Provinsi Sulawesi Selatan Andi Syaifuddin Patahuddin ST.
Bahkan Sabtu 25 Februari 2023, Legislator dari PKS itu melihat langsung kondisi irigasi tersebut.
Saat meninjau irigasi yang didampingi Lurah Bone Tua Risnal, Ketua Komisi A DPRD Sulsel itu langsung menelpon Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Sulsel Ir Imran Jausi, bahkan sempat Video Call dengan Kadis TPH-Bun melihat kondisi irigasi melalui Video.
Andi Syaifuddin juga mengaku sudah menghubungi langsung Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman. Gubernur merespon dan meneruskan laporan itu ke Kadis PUTR Sulsel.
"Saya juga sudah komunikasi pa’gub dan beliau sudah teruskan ke kadis PUTR Provinsi, Insya Allah kepala UPT akan segera meninjau lokasi,'' ujar Petta sapaan akrab Andi Syaifuddin.
Irigasi yang rusak itu lanjut Petta, petani cuma butuh Excavator dan Aramco supaya menyambung sementara air yang putus.
''Kasihan petani kita. Ini menjadi tumpuan sumber mata pencaharian mereka. Tadi saya mendengar langsung dan menyerap aspirasi mereka, petani juga siap gotong royong bersama pemerintah untuk mengatasi masalah ini,'' katanya.
Petta menyayangkan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara tidak menangani irigasi ini. Padahal, irigasi ini sangat vital bagi petani di Bone Tua.
"Sebenarnya saya juga koordinasi dengan Pemda Lutra. Tapi, katanya, bukan kewenangannya. Namun saya bantah bahwa untuk pekerjaan sementara dan emergency kewenangan itu dikesampingkan dulu. Petani di Bone Tua ini warga Luwu Utara juga malah berada di Ibukota," ucapnya.
Menurutnya, estimasi sementara terdapat 800 Ha sawah yang akan gagal panen jika irigasi ini tidak diperbaiki. Nah, jika kita estimasi hasilnya 4 ton/ha dikali Rp5.000/kg. Maka kerugian petani bisa mencapai Rp16 Miliar lebih," tutupnya.
Seperti diketahui, ratusan hektar sawah milik Petani di Kab Luwu Utara khususnya di Kecamatan Masamba terancam gagal panen. Bagimana tidak, sawah yang ditanami padi sekitar sebulan lalu sudah kering, daunnya sudah mulai menguning.
Hujan yang diharapkan petani tidak turun-turun hingga saat ini. Begitu juga irigasi teknis yang hancur dihantam banjir bandang beberapa tahun lalu tak kunjung diperbaiki.
Petani yang memiliki modal, terpaksa mengeluarkan biaya extra untuk membuat sumur bor dan membeli pompa air.
Haslim, petani di Dusun Kasambi Kelurahan Bone Tua Kecamatan Masamba berharap dalam dua hari ke depan hujan turun.
"Waktunyami pemupukan. Tapi, bagaimana kita mau memupuk, kalau sawah kering. Kita berdoa hujan segera turun," tandasnya.
Ia juga menyayangkan pemerintah tidak merehabilitasi pengairan Kasambi dan Kurri-Kurri yang rusak diterjang banjir. Padahal, irigasi itu merupakan salah satunya sumber air untuk sawah warga di Kelurahan Bone Tua," pungkasnya.
Bangunan irigasi pertanian di Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara telah rusak dua tahun terakhir. (mahmuddin)