- drh Bur: Target 1.000 Dosis Vaksin untuk Pencegahan
PALOPOPOS.FAJAR,CO.ID, TAMARUNDUNG-- Virus Jemrana banyak menyerang ternak sapi di beberapa daerah. Hal ini membuat peternak sapi resah, tak terkecuali di Kota Palopo.
Namun, Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo melalui Bagian Kesehatan Hewan tengah melakukan pencegahan masuknya virus Jemrana yang menyerang sapi dengan melakukan vaksin.
Hal ini diungkapkan Kabid Kesehatan Hewan, drh Burhanuddin Harahap kepada Palopo Pos, Selasa 28 Februari 2023 kemarin.
Menurut drh Bur, saat ini Kota Palopo masih nihil kasus virus Jemrana. Saat ini, tengah dilakukan vaksin kepada seluruh ternak sapi yang ada di Kota Palopo. ''Kami target 1.000 dosis vaksin diberikan, sampai saat ini masih 400 ekor yang selesai dilakukan vaksin,'' kata drh Bur siang kemarin.
Meresepon keresahan ini, Dinas Pertanian dan Peternakan memastikan daging sapi yang terserang virus jembrana masih layak konsumsi. Sebab, virus itu hanya menyerang ternak saja dan tidak menular kepada manusia.
Menurutnya, daging sapi yang mati karena terserang virus jembrana masih aman dikonsumsi. Meski demikian, ia mengingatkan untuk mengolah daging tersebut dengan benar. Yang dilarang untuk dikonsumsi masyarakat ialah organ dalamnya saja. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir apabila mengkonsumsi daging sapi asalkan diolah dengan benar. Virus jembrana tidak menular ke manusia.
“Dagingnya masih bisa dikonsumsi, jadi jangan khawatir. Yang jangan dikonsumsi itu organ dalamnya saja seperti jeroannya,” jelas drh Bur sapaan akrabnya.
Ia menambahkan, virus jembrana ini cukup mematikan bagi sapi. Dalam kurun waktu kurang dari satu minggu apabila tidak ditangani dengan baik maka sapi yang terserang akan mati. Sebelum mati, sapi biasanya menunjukan gejala kurang nafsu makan. Setelah itu, suhu tubuh sapi tersebut akan naik, serta keluarnya air liur secara berlebihan.
Pada beberapa kasus juga sering dijumpai keringat darah pada tubuh sapi. Jika menemukan gejala tersebut, ia meminta kepada para peternak untuk langsung menghubungi tenaga kesehatan hewan terdekat. Hal tersebut dilakukan agar ternak dapat diselamatkan.
“Jangan khawatir, virus jembrana ini dapat disembuhkan apabila cepat diobati, maka dari itu jika ada gejala segera sampaikan ke kita,” tandasnya. (rhm)