Pada Pemilihan Wabup Lutim
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO -- Pemilihan Wakil Bupati Luwu Timur ketat. Sebanyak 30 legislator akan memberikan suara. Namun, sampai saat ini para parpol pengusung masih bungkam, soal siapa yang akan dipilih.
Seperti dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Luwu Timur mengaku dilematis memilih figur yang pas menduduki jabatan Wakil Bupati (Wabup) Lutim. Meski, mereka memiliki 4 suara di DPRD Lutim.
"Kami baru mau duduk sama teman-teman (internal Gerindra) membicarakan mana bagus," kata Ketua DPC Gerindra Luwu Timur Andi Baharuddin, saat dikonfirmasi, Kamis (2/3).
Disinggung soal Akbar dan Taqwa, Andi Baharuddin hanya menyebutkan keduanya adalah kader Golkar, sehingga dia ingin betul-betul yang mana cocok untuk mendampingi Budiman.
"Kami baru akan komunikasi (kader di DPRD) seperti apa. Karena saya belum tahu bagaimana pembicaraan. Mereka Golkar semua, kita lihat perkembangannya," bebernya.
Soal lobi-lobi kata dia, Akbar dan Taqwa sudah lakukan itu, namun dia belum ingin putuskan saat ini karena masih ada beberapa hari kedepan.
"Semua sudah jauh jauh hari (Minta dukungan). Tapi pasti kami membicarakan dulu sama teman teman internal. Sudah jauh mana komunikasi ke Gerindra. Yang Satu kursi saja mereka kejar, apalagi yang 4," jelasnya.
PAN
Sementara itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) sampai saat ini masih merahasiakan pilihan calon wakil bupati (wabup) Lutim. Saat ini ada dua figur yang akan menjadi wakil Budiman itu, yakni Taqwa Muller atau Akbar Andi Leluasa.
"Belum ada juga. Nanti kita lihat saja," kata Sekretaris DPD PAN Luwu Timur, Harisah Suharjo, saat dikonfirmasi, Kamis (2/3).
Namun, kata Anggota DPRD Luwu Timur ini, Taqwa dan Akbar sudah melakukan pendekatan ke partai berlambang matahari terbit ini. Apalagi PAN memiliki 4 suara. "Tidak ada ji lobi-lobi intens, normal-normal saja. Semuanya sama samaji," ujarnya.
Disinggung apakah PAN akan satu suara, Harisah belum ingin menyebutkan yang pastinya kader PAN akan memilih wakil bupati yang akan mendampingi Budiman. "Kita lihat saja nanti, belum ada putusan," tutupnya.
Hanura
Di Makassar, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura Sulsel, Amsal Sampetondok mengatakan sampai saat ini Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Luwu Timur (Lutim) belum membeberkan siapa yang akan pihaknya pilih pada Pemilihan Wakil Bupati Wabup) yang rencananya akan berlangsung dalam waktu dekat ini. Dirinya menginstruksikan seluruh kader harus satu komando.
Di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lutim, Hanura memiliki tiga suara yakni Rully Heryawan, Alipian dan Abdul Munir Razak.
"Harus satu komando dan harus loyal apa yang diputuskan pimpinan," tegas Amsal, Ahad (26/2/2023).
Amsal menyebutkan, pengurus DPC sampai saat ini belum melakukan koordinasi siapa yang akan mereka pilih, apakah itu Akbar Andi Leluasa atau Taqwa Muller.
"Mereka harus juga koordinasi dengan pimpinan partai (DPD), mengarah ke mana (Taqwa atau Akbar). Tidak boleh jalan sendiri," bebernya.
Namun dirinya mendapatkan informasi jika pada 28 Februari nanti akan ditentukan jadwal kapan dilakukan pemilihan.
"Jadi mereka (3 anggota DPRD Hanura) harus koordinasi dulu dengan saya setelah itu baru kami tentukan (pilihan)," tuturnya.
Disinggung dari dua nama calon wakil bupati, apakah dari mereka sudah juga melakukan komunikasi dengan DPD Hanura Sulsel, Amsal menyebutkan sampai saat ini tak satupun melakukan pendekatan. "Belum ada, saya lagi tidak mengetahui orangnya," jelasnya.
Sekadar diketahui, kursi Wabup Lutim kosong sejak Budiman menjadi bupati menggantikan Thorig Husler yang meninggal dunia pada akhir Desember 2020 atau sebelum dilantik menjadi bupati dua periode. Budiman dilantik oleh Gubenur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman pada Senin 5 April 2021.
Adapun jumlah pemilih yang akan melakukan pemilihan nanti adalah 30 orang anggota DPRD Lutim. Masing masing, 7 orang dari Golkar, 4 dari Nasdem, 4 dari PAN, 4 dari Gerindra, 3 dari Hanura, 3 dari PDIP, 2 Demokrat, 1 PKS, 1 PKB dan 1 PBB.
Polisi Tindak Perusuh
Sementara itu, Paur Subagdal Ops Polres Lutim, Iptu Jemi Ramos mengatakan, pengamanan jalannya pemilihan wakil bupati ini juga dilakukan dengan sistem pengamanan tertutup dan terbuka. "Jadi soal berapa jumlah personel yang akan dikerahkan itu tergantung hasil analisa intelejen," ungkap Jemi.
Untuk diketahui, lanjut Jemi, jelang pemilihan wakil ini juga melibatkan satuan Lalulintas, satgas penegakan hukum (Gakum), Reskrim dan Satuan Narkoba, termasuk Propam yang bertugas mengawasi personel pengamanan.
Dan jika terjadi pengerahan massa maka konsentrasi massa hanya boleh sampai di luar pagar kantor DPRD saja agar massa tidak menganggu jalannya pemilihan. ”Yang coba-coba bertindak anarkis akan ditindak tegas. Karena kita juga menurunkan Satgas Gakum," jelas Jemi.(idr)