- Dirut Pertamina: Tahun Ini Tambah 30 Unit SPBU Khusus Nelayan
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID MAKASSAR -- PT Pipa Mas Putih (PIPAMAS) menggelar diskusi 'Energy Talk' di Pena Cafe, Makassar, Rabu (8/3/2023).
Dalam kesempatan ini dibahas tema tentang Distribusi BBM Bersubsidi yang Tepat dan Berkeadilan dengan menghadirkan tiga pemateri.
Dr. Phil. Sukri, M.Si adalah Pakar Kebijakan Publik dan Dekan Fisip Unhas. Andi Chairil Anwar sebagai Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sulawesi Selatan. Serta Hendra Saputra Sales Branch Manager Rayon I Sulseltra Pertamina Patra Niaga.
Berbicara masalah kebijakan, Dr. Sukri, kebijakan yang telah diatur sebelumnya tentang subsidi ini membutuhkan kerja sama. Selain itu, penyampaian informasi juga harus jelas.
"Kebijakan ini butuh kerja sama, kedua informasi harus jelas," kata Dr. Sukri.
Mengenai adanya kecurangan yang terjadi di lapangan, Hendra menuturkan pihak Pertamina telah berusaha untuk mencegah berbagai kebocoran. Namun, hingga hari ini masih ditemui kebocoran.
"Pertamina sudah berusaha, namun masih ada ruang bocor. Ruang ini kemudian harus melibatkan masyarakat," kata Hendra.
Dia menambahkan saat ini semua sistem telah beralih ke sistem online. Sehingga, data yang ada di lapangan bisa dilihat melalui smartphone. Saat ini sebanyak 52 persen konsumen telah tercatat menggunakan QR Code.
"Sekarang pakai sistem online, saya bisa lihat lewat hp. Ini adalah pencapaian kita sudah 52 persen konsumen yang sudah tercatat dengan QR code," jelas Hendra.
Dia pun berharap agar informasi tersebut bisa disebarluaskan. Sehingga, masyarakat bisa menggunakan sistem tepat sasara .
"Sekali lagi kita himbau kepada teman untuk diinfokan," pungkasnya.
Di sisi lain, Andi Chairil Anwar berharap agar adanya ketimpangan subsidi yang terjadi bisa segara diatasi.
"Harapan kami mudah-mudahan ke depan dapat mendorong ketimpangan distribusi yang ada," kata Chairil.
Dia juga meminta agar bisa dihadirkan SPBUN yang khusus diberikan kepada nelayan.
"(Kami meminta) Dorong kehadiran SPBUN khusus nelayan. Untuk didaerah pulau diperlukan juga upaya khusus (untuk sediakan BBM)," sambungnya.
Bagi para pengguna BBM yang belum menggunakan sistem QR di MyPertamina bisa mendaftar langsung ke website https://mypertamina.id.
Jika kesulitan mendaftar, bisa mengunjungi SPBU terdekat untuk dibantu pendaftarannya.
Tambah 30 Unit Tahun Ini
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, untuk memberikan kemudahan bagi para nelayan memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) solar, pihaknya berencana akan menambah 30 SPBU nelayan di 2023.
“Tahun ini kita targetnya 30 (SPBU nelayan), total yang sudah beroperasi hingga hari ini SPBU Khusus nelayan ada 387 SPBU. Kita akan tambah lagi minimal 30 SPBU, untuk kemudahan akses,” kata Nicke saat ditemui di Kementerian Kelautan dan Perikanan, 6 Februari 2023, lalu.
Adapun kebutuhan solar bagi nelayan tahun ini diperkirakan mencapai 3,4 juta kilo liter. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut Nicke menerapkan tiga strategi mencakup memastikan ketersediaan, accessibility, dan harga yang terjangkau.
“Tiga hal ini ingin kita pastikan untuk ketersediaan BBM bagi nelayan, angka tadi (3,4 juta kilo liter) sudah masuk dalam kuota tahun 2023. Kita juga memastikan lokasi agar akses nelayan bisa terjamin. Harga juga kita pastikan subsidinya Rp 6.500 per liter dan dipastikan semua SPBU harganya subsidi, dan sama,” kata dia.
Nicke memastikan, BBM dengan implementasi teknologi digital melalui MyPertamina, BBM subsidi dapat dinikmati oleh pihak yang tepat. Hal ini juga disinergikan dengan data dari Koperasi Nelayan, hingga data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
“Kita pastikan, BBM subsidi ini dinikmati pihak yang tepat, dimana setiap jenis kapal sesuai dengan peruntukannya, dan dengan digitalisasi kita pastikan subsidi tepat sasaran,” ungkapnya.
“Kita juga sudah bikin database menggunakan data nelayan dan koperasi, jadi hanya yang memiliki QR Code saja, kita gunakan MyPertamina agar tepat sasaran dan akan kita jalankan di seluruh SPBU di Indonesia,” tambahnya.(idr)