Dendam dan Ajakan Duel Ditolak, Orang Tua Siswa Aniaya Kepsek hingga Patah Tulang

  • Bagikan
TERBARING. Kepsek SDIT Al Hikma terbaring dengan lengan kiri dibantu penopang, setelah tulang kirinya patah akibat terbentur di parit setelah didorong oknum orang tua siswa, Jumat pekan lalu. IST

Polisi Kejar Pelaku, Sudah Ditetapkan jadi Tersangka

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Kepala Sekolah Dasar (SD) Al Hikmah Palopo menjadi korban penganiayaan salah seorang orang tua muridnya. Hingga menyebabkan korban patah tulang lengan kiri.

Korban yakni Alfian (38). Peristiwa penganiayaan terhadap korban terjadi pada (08/03/2023) Rabu lalu di depan sekolah yang dipimpin oleh korban. Kejadian itu sempat menjadi tontonan sekolah tersebut.
Pelaku diketahui berinisial AC. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami memar dan patah tulang lengan kiri.

Pasca kejadian, korban dilarikan ke RSUD. Palemmai Tandi Palopo dan saat ini diketahui masih perawatan. Kejadian tersebut telah dilaporkan korban ke Polres Palopo.

Kapolres Palopo AKBP Safi'i Nafsikin, SIK MH yang dikonfirmasi melalui Kasi Humas, AKP Supriadi membenarkan adanya laporan kejadian yang menimpa kepala sekolah yang dianiaya oleh salah seorang orang tua murid, Sabtu, 11 Maret 2023.

"Laporannya sudah diterima dan ditangani Unit Reskrim. Perkara ini juga sudah masuk tahap penyidikan setelah dilaksanakan gelar perkara dan pelakunya secepatnya akan segera diamankan oleh penyidik," kata Supriadi

Kronologis kejadian penganiayaan yang dialami oleh korban, lanjut Supriadi, itu bermula saat korban Alfian siap untuk pulang. Tiba-tiba datang pelaku mengajak korban untuk duel, namun ajakan tersebut tidak direspon. Diduga pelaku yang menaruh dendam terhadap korban, sehingga saat itu pelaku mendorong korban yang ada di atas motor.

"Karena didorong oleh pelaku, korban terjatuh dari motornya dan terbentur di trotoar jalan. Akibat benturan itu, korban mengalami luka memar dan patah tulang bahu kiri," lanjutnya.

"Infomasi yang kami terima dari korban, katanya jauh hari sebelumnya antara korban dan pelaku sempat ada masalah, namun, sudah diselesaikan dan bahkan penyelesaiannya sampai dimediasi Dinas Pendidikan. Namun kata korban pelaku masih sering melakukan intimidasi terhadapnya hingga terakhir terjadi kejadian penganiayaan itu," tambahnya. (ria/idr)

  • Bagikan

Exit mobile version