Ketua Aptisi Komisariat Tana Luwu dan Tana Toraja, Dr. Nilawaty Uly,S.Si, Apt, M.Kes bersama Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi, Dr. Andi Lukman, M.Si disela sela kegiatan Bimtek Akreditasi Institusi dan SPMI, Jumat, 17 Maret 2023. --hmsumb--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO- Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Komisariat Tana Luwu dan Tana Toraja menggelar kegiatan Bimbingan Tekhnis (BIMTEK) Akreditasi Institusi dan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang berlangsung di Kampus Universitas Mega Buana Palopo, aula Lantai 3, Jumat 17 Maret 2023.
Kegiatan diikuti 8 perguruan tinggi swasta (PTS) yang berada dibawah naungan Aptisi Komisariat Tana Luwu dan Tana Toraja diantaranya, Universitas Andi Djemma Palopo, Universitas Muhammadiyah Palopo, Akademi Teknik Soroako, STIKES Bhakti Pertiwi Luwu Raya, Akper Sawerigading, Akademi Maritim Palopo, Ati Dewantara dan Universitas Mega Buana Palopo sebagai tuan rumah.
Hadir membuka secara resmi kegiatan ini yakni Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi, Dr. Andi Lukman, M.Si.
Sementara pemateri pada kegiatan ini adalah Prof. Dr.Darwis, Spd, M.Kes, Dr.Ir. Abdul Mail Mury, ST, MT dan Prof. Dr. Nasir Hamzah, M.Si.
Ketua Aptisi Komisariat Tana Luwu-Tana Toraja, yang juga Rektor Universitas Mega Buana Palopo, Dr. Nilawaty Uly,S.Si, Apt, M.Kes saat sambutan mengatakan ini adalah kegiatan pertama oleh Komisariat Tana Luwu dan Tana Toraja di tahun 2023.
Digelarnya kegiatan Bimtek akreditasi sekaligus bimtek SPMI untuk update informasi terkait Akreditasi Institusi Perguruan Tunggu dan Sistem Penjaminan Mutu Internal.
"Menjadi perhatian bagi kami karena AIPT dan SPMI sangat penting bagi Perguruan Tinggi. Mudah -mudahan di tahun 2023 ini semua PTS yang ada khususnya di Wilayah Komisariat sudah terakreditasi dan mudah-mudahan akrteditasinya semua bisa naik, dari baik menjadi baik sekali, dari baik sekali menjadi unggul,"harap Rektor penerima award LLDIKTI 9 sebagai Pimpinan Perguruan Tinggi yang Inovatif yang diterima baru baru ini.
Ibu Nila, sapaan akrab Rektor UMB Palopo tersebut juga berharap kegiatan ini sebagai awal dari kegiatan lanjutan terkait dengan akreditasi perguruan tinggi tersebut.
"Kami berharap ini adalah awal, dimana kedepan Aptisi bisa lebih memfasilitasi untuk pelatihan lanjutan," tambahnya.
Diungkapkan, pada periode kepengurusan ini, sejumlah kegiatan telah dilaksanakan diantaranya memfasilitasi perguruan tinggi untuk bimbingan akreditasi, Bimtek SPMI, Bimtek Tata Kelola Perguruan Tinggi, Bimtek penulisan jurnal bereputasi bagi dosen, Bimtek jabatan fungsional dan TOT untuk Asesor BKD.
Sementara untuk kegiatan bimbingan asesor BKD sudah 4 kali dilakukan. "Dan ini yang kami syukuri bahwa sudah empat kali kami lakukan bimbingan Asesor BKD dan saat ini hampir setiap PTS di wilayah kita sudah ada asesor BKDnya, sehingga kami tidak perlu lagi jauh jauh lagi ke makassar,"katanya.
Dikesempatan itu, ia juga menyampaikan terima kasih atas arahan dari LLDIKTI Wilayah IX yang senantiasa memfasilitasi sehingga pelaksanaan kegiatan Aptisi bisa berjalan baik.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi, Dr. Andi Lukman, M.Si saat sambutan menyampaikan kepada peserta untuk meningkatkan standar mutu dari perguruan tinggi itu memang tergantung bagaimana PT menentukan standarnya.
"Kalau Standar nasional yang harus diikuti ya itu aplikasi yang sangat minimal ya dapat C, tapi ketika mau meningkatkan aplikasi kita maka yang harus dilakukan adalah standar PT kita lebih dari standar nasional," jelasnya.
Dikesempatan ini juga ia mengingatkan peserta akan pentingnya Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sebagai tolak ukur untuk proses akreditasi. Ia mengibaratkan SPMI adalah dapurnya perguruan tinggi.
"SPMI adalah dapurnya perguruan tinggi, hasil dari SPMI ini adalah masukan bagi SPME, jadi sebenarnya jika kita lakukan dengan baik SPMI itu tidak perlu lagi kita harus begadang menyusun borang, dan sebagainya," katanya.
Dan SPME, tambah Dr. Andi Lukman, tentu harus berdasarkan pangkalan data.
"SPME Itulah sebagai dasar, akreditasi itu dasarnya adalah pangkalan data. Sehingga ketika pangkalan data palsu berarti SPME nya juga palsu, jadi itu sangat berkaitan," ungkapnya.
"Dan saat ini kami sudah lakukan evaluasi pangkalan data Dikti kita, karena pangkalan data adalah kebutuhan kita dimana semua hal yang berkaitan dengan pengembangan perguruan tinggi itu berdasarkan di pangkalan data, karena pangkalan data harus gambaran, tidak boleh palsu," tambahnya.
Kepala LLDIKTI IX juga memberikan apresiasi kepada APTISI Komisariat Tana Luwu Tana Toraja yang selalu cepat tanggap dalam merespon kebutuhan PTS di Wilayahnya.
Ia berharap kegiatan yang digelar Aptisi ini bisa menjadi salah satu upaya pengembangan perguruan tinggi.
"Itu harapan kita untuk melakukan hal -hal yang terbaik, mulai dari pengembangan SDM, bagaimana sistem penjaminan mutu kita, SPMB kita dan tentunya komitmen itu harus diangkat, regulasi regulasi harus diangkat dan kebersamaan serta bersinergi itu yang paling utama," kuncinya.(*/pp)