Kondisi rumah warga miskin ekstrem di Kec. Wara Timur, Palopo. --ft: internet
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, SURUTANGA-- Saat ada pejabat tiba-tiba kaya raya di Palopo, ada juga warga yang miskin ekstrem.
Warga tersebut merupakan pasangan suami istri (Pasutri) Safri dan Muliani. Ia bersama anak dan dua cucu yang masih bayi, hidup digubuk reot di Kel. Surutanga, Kec. Wara Timur. Jumlah anggota keluarga ini enam orang.
Kondisi rumahnya sangat tidak layak. Kalau hujan, masuk air. Dindingnya terbuat dari seng bekas.
Wakil Wali Kota Palopo, Rahmat Masri Bandaso (RMB) yang dikonfirmasi Palopo Pos, Rabu, 22 Maret 2023 malam, mengatakan, ia berkunjung ke rumah Muliani, Selasa, 21 Maret 2023 lalu. Ia prihatin melihat kondisinya.
"Saya pribadi merasa berdosa dan tidak menyangka di tengah kecukupan, masih ada keluarga yang hidup menderita,” kata RMB.
“Saat ini kita mencoba berkoordinasi ke pihak terkait. Dan langkah tepat dan cepat adalah membuka donasi, apalagi musim hujan dan tidak lama lagi kita memasuki bulan suci ramadan,” katanya lagi.
Dikutip dari iNewsLutra, rumah Muliati berdiri di atas rawa dalam kondisi memprihatikan.
Hampir seluruh atap dan dinding bangunan bocor, jika terjadi hujan seisi rumah akan basah. Mirisnya, bayi Erik 3 bulan dan Andika 4 bulan ikut merasakan penderitaan itu.
Agar terhindar dari air hujan secara langsung, kedua bayi itu dibaringkan di dalam kamar dan dinaungi atap seng ukuran 2 meter.
"Kita lihat mi saja, bocor mi semuanya atapnya. Tinggal ada dikamar atap seng sedikit yang bisa ditempati berteduh kalau hujan. Tidak ada juga MCK untuk buang air jadi kami hanya menumpang di kakus tetangga," kata Muliani.
Meski hidup dibawah garis kemiskinan Muliani mengaku tidak pernah mendapat bantuan pemerintah termasuk PKH dan BLT.
"Sering mengurus ke kantor lurah tapi tidak pernah dapat bantuan termasuk PKH dan BLT," katanya. (ikh)