PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BOMBANA-- Seorang ayah dengan tega memukuli anaknya menggunakan kayu, viral di media sosial Twitter dan cepat meluas di grup-grup WhatsApp.
Peristiwa memilukan ini, tepatnya terjadi di Desa Watumelomba, Kecamatan Tontonunu, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara pada Rabu, 22 Maret 2023 pukul 13.00 Wita.
Dilansir dari unggahan video akun Twitter @Daeng Info, bocah laki-laki yang bernama Alif Saputra masih menggunakan celana sekolah berwarna cokelat.
Saat disabet pakai kayu, bocah 10 tahun itu terus menerus meminta ampun dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
Sementara ayahnya, Taming, terus saja memukul tanpa ampun. Diduga anak tersebut membuat risau orangtuanya karena meninggalkan rumah tanpa izin dan memberikan kabar.
"Sakit pak, ampun ma pak, sudah mi pak, tidak mi, sakit, kobunuh ka. Tidak mau ma begitu kembali," rintih anak itu dengan bahasa Bugis dikutip dari video berdurasi 45 detik, Rabu, 29 Maret 2023.
Seolah tak peduli dengan rintihan dan jeritan kesakitan si anak, Taming terus melancarkan pukulan lantaran ingin memberikan efek jera terhadap anaknya dan tidak mengulangi kembali pelanggarannya.
"Bikin ulah, bikin rusak, masih mau kau ulangi?," ucapnya.
Terdengar juga dibalik kamera, suara seorang perempuan yang diduga ibu anak tersebut mengatakan ayahnya telah mencarinya sejak kemarin.
"Bapak mu setengah mati cari kamu kemarin," ucapnya.
Perbuatan Taming itu berujung pernyataan maaf secara tertulis usai ditangani aparat kepolisian dan kepala desa setempat.
Taming mengaku pemukulan terhadap anaknya adalah tindakan salah. Ia pun berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
"Apabila di kemudian hari saya mengulangi perbuatan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi hukum sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku," begitu bunyi surat pernyataan Taming dengan tanda tangan di atas materai dan disaksikan oleh empat orang saksi.
Dalam surat pernyataan itu, membenarkan kalau dirinya yang memukuli anaknya yang bernama AS (10 tahun) yang terjadi Rabu, 22 Maret 2023 sekira pukul 13.00 Wita di halaman sekolah MIS Desa Watumelomba, Kecamatan Tontonunu, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
Surat pernyataan ini diketahui Kepala Desa Watumelomba, Kisman, dan disaksikan Haruna,Suradi,Hadira, dan Ardiansyah.
Atas viralnya video tersebut, beberapa warganet ramai-ramai memberikan komentar pada unggahan akun tersebut. Seperti, akun bernama @mamuhidate, dia menyinggung soal anak yang membunuh orangtuanya.
"Kadang suka heran kalau baca berita ada anak bunuh orang tuanya. Tapi liat orang tua sadis macam ini, tak heran jika ada anak tumbuh dengan rasa dendam dan juga berubah jadi sadis," ucapnya.
"Kalau na kasih ka Allah anak mudah mudahan ndak pernah kukasih bgini anakku," tulis akun @allanaadham11.
"Bapak ini bukan mau kasi efek jera, tapi childhood trauma," ujar @turnistucing.(fjr/pp/uce)