JAKARTA --- Kelompok usaha Kasmar dan group PT Adaro akan bermitra membangun usaha smelter di Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Rencana pembangunan dimulai setelah lebaran tahun ini.
Dua kelompok usaha ini sudah melakukan kerjasama untuk melakukan pembangunan smelter yang disebutkan memiliki kapasitas besar dan bisa dimanfaatkan pengusaha tambang nikel dan lainnya.
Hal ditandai dengan pertemuan owner kelompok usaha Kasmar yakni H Arsyad Kasmar, SH dengan Dirut PT Adaro Boy Tohir, yang tidak lain adalah kakak kandung Erick Tohir, menteri BUMN RI, di Jakarta, baru-baru ini.
H Arsyad Kasmar, SH adalah pengusaha besar asal Luwu Raya dan cukup dikenal di luar Provinsi Sulawesi Selatan. Ia memang besar selama ini dan sukses merintis tambang di Sultra dan memiliki cadangan yang cukup besar. H Arsyad Kasmar juga memiliki mitra besar di Sultra dan memiliki tambang kecil yang memiliki dokumen lengkap dengan surat legal dan tidak melanggar.
Arsyad Kasmar dikenal memiliki jaringan yang luas. Baik di tingkat nasional dan internasional. Ia dekat dengan sejumlah tokoh di Jakarta. Dan juga dikenal tokoh masyarakat Luwu Raya khususnya dari Luwu Utara. Ia memang saat ini ketum PB KKLR Pusat.
Dengan melihat banyaknya mitra Arsyad Kasmar sehingga PT Adaro kolaborasi dan sekaligus membangun smelter. ''Insya Allah kita akan memulai pembangunan setelah lebaran idul fitri,'' ujar Bos Kelompok Usaha Kasmar, H Arsyad Kasmar, SH, kepada Palopo Pos, Sabtu 1 April 2023.
Arsyad Kasmar yang dikenal memiliki jaringan cukup luas tentu akan menjaga kepercayaan bermitra dengan PT Adaro. Apalagi group Adaro adalah perusahaan milik kakak kandung Erick Tohir, menteri BUMN. ''Kolaborasi ini untuk membangkitkan ekonomi Indonesia dan dapat membuka lapangan pekerjaan,'' ucapnya.
Sementara kelompok Adaro di bawah komando Boy Tohir kepada Arsyad Kasmar mengatakan pembangunan smelter akan dilakukan dan dipercepat. Boy Tohir berharap tahun 2024 atau 2025 sudah bisa berproduksi. ''Kami yakin kemitraan ini akan memberi dampak positif untuk pembangunan ekonomi untuk Sultra,'' tandasnya.
Dan yang tidak kalah pentingnya adanya multiplier effect. Bisa menampung tenaga kerja yang bukan hanya dari daerah sekitar Sultra, tapi juga dari luar provinsi tersebut. Bahkan bisa dari provinsi tetangga. Seperti Provinsi Sulsel khususnya dari Luwu Raya. Luwu Raya memiliki jarak dekat dari Kolaka Utara. Selama ini warga Luwu Raya sudah banyak bekerja di perusahaan tambang di sana. Dengan hadirnya perusahaan kolaborasi kelompok usaha Kasmar dan group PT Adaro akan menarik lebih besar tenaga kerja dari Luwu Raya
dengan harapan bisa mendapatkan pendapatan yang lebih besar.(ary)