Para pemain dan ofisial PSM merayakan kemenangan atas Madura United di Stadion Gelora Madura Ratu Pemelingan Pamekasan, Jumat, 31 Maret. Kemenangan ini sekaligus memastikan PSM juara Liga 1 musim 2022/2023. --AGUNG/PSM--
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASDAR-- Kami Bangga PSM! Yah, itu setelah PSM Makassar mengunci gelar juara Liga. Warga Makassar dan Sulsel sangat bangga.
Torehan kemenangan manis atas tuan rumah Madura United dengan skor 1-3 membuat Pasukan Ramang berpesta di kandang lawan.
Dengan tambahan tiga poin membuat PSM sudah tak terkejar oleh lawannya.
Wiljan Pluim menjadi momok mematikan dalam laga kali ini. Bagaimana tidak, laga baru berjalan 10 menit dua gol telah tercipta dari kubu Pasukan Ramang. Satu gol lainnya yang diciptakan oleh Kenzo Nambu tercipta pada menit ke tiga babak kedua, tepatnya menit ke 48 babak kedua.
Alhasil PSM berpesta di markas lawan dan menunggu jadwal pertandingan terakhir melawan Borneo FC di Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare untuk penyerahan piala liga musim ini.
Berkat kemenangan ini. PSM juga sukses mengubah sejarah kelam yang tak pernah menang di markas Madura United sejak 2019. Kemenangan yang sangat sensasional itu tentunya sangat dinantikan oleh masyarakat Kota Makassar sejak 23 tahun silam.
Sebenarnya, meskipun PSM tak menang pada laga kali ini, PSM tetap memenangkan gelar juara, karena pesaingnya Persib Bandung menerima kekalahan telak dari Persija Jakarta dengan skor 2-0.
Hasil ini tentunya membuat Persib keluar dari zona jalur juara karena poin terakhir mereka hanya berada di angka 68 saja itupun jika tiga laga tersisa Persib mampu memenangkan semuanya.
Atmosfer Kembali
Pelatih PSM, Bernardo Tavares mengatakan, PSM menunggu 23 tahun hanya untuk kembali merasakan atmosfer ini, dan pada pertandingan ini dimenangkan sehingga atmosfer yang hilang pada 23 tahun lalu telah kembali.
Tak ada yang menyangka PSM akan mencapai gelar juara di musim ini, semua orang terkaget dengan pencapaian Pasukan Ramang kali ini, ini adalah hasil dari kerja keras para pemain.
"Kita menunggu 23 tahun lamanya dan saya perlu tekankan bahwa saya kira tidak ada yang percaya dari awal bahwa kita bisa mencapai ini semua. Dari awal musim tidak ada yang bilang bahwa PSM akan melangkah sejauh ini di akhir musim," katanya.
Pelatih berkepala plontos ini selalu mengatakan kepada pemainnya agar tetap semangat dalam bermain karena kesulitan yang di lalui pada setiap prosesnya akan membuat mereka menjadi semakin kuat.
"Saya bisa bilang kepada pemain, kesulitan yang kita lalui, atau masa sulit yang kita lalui membuat kita kuat. Masa itu diciptakan oleh orang-orang yang kuat. Mulai dari staf, pelatih, pemain dan suporter," ungkapnya.
Meskipun tidak dilengkapi pemain hebat, Lanjut Tavares, ia sangat senang dengan pencapaian anak asuhnya kali ini yang selalu memberikan 200 persen kekuatan mereka
"Lihat apa yang kita punya? Pemain-pemain kita, fasilitas yang kita punya, bahkan kita harus pergi ke Parepare melakukan perjalanan jauh," jelasnya.
Sang Bintang
Pemain PSM Wiljan Pluim mengatakan pertandingan kali ini adalah yang tersulit karena sangat menentukan untuk meraih gelar juara. Permainan yang ditunjukkan oleh rekannya adalah sebuah penyetujuan dari seluruh tim dari PSM bahwa akan bermain seperti itu.
"Masing-masing pemain tahu tugas mereka saat bermain dan ditempatkan di satu posisi dan mereka melakukan itu dengan etos kerja yang baik," katanya.
Ia sangat senang karena berhasil mempersembahkan gelar juara untuk PSM, sudah 7 tahun lamanya ia berada di PSM dan ini adalah kebahagiaan yang tidak akan terlupakan.
"Grup ini juga saya sangat berterimakasih karena sepanjang karir saya, saya tidak pernah melihat grup yang berdedikasi seperti ini, tak ada yang komplain, hanya kerja, kerja, dan kerja. Intinya ini luar biasa," paparnya. (fajar/pp)