Nampak ekskavator milik Ketum KKM yang diturunkan untuk mengatasi distribusi air Perumda Waemami Luwu Timur. --fajar--
Ketum KKM Turunkan Ekskavator ke Intake I PDAM Bantu Atasi Material Tanah Longsor
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MALILI-- Masyarakat khususnya yang tinggal di Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, harus bersabar.
Masalahnya, dalam sepekan terakhir, pendistribusian air bersih ke rumah warga mengalami gangguan.
Ini terjadi, karena di Intake I Sungai Waemami, material tanah longsor menyumbat saluran. Imbasnya bisa ditebak. Yakni, pendistribusian air bersih terganggu. Ini mulai sejak Senin, 3 April sore, hingga Selasa, 4 April 2023 terhenti.
Akibat distribusi air yang tidak mengalir, masyarakat pun terganggu. Warga tidak sekadar mengeluh. Tetapi, mulai menyalahkan petugas PDAM.
Lalu, apa yang dilakukan pihak Perumda Waemami Lutim? Direktur Perumda Waemami Lutim, Andi Maryam hanya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat atas ketidaknyamanan itu.
Pihaknta berupaya melakukan perbaikan. Yakni mengangkut material tanah longsor di intake I Waemami.
“Yah, selain mengerahkan petugas mengangkut material tanah longsor. Kita juga mendapat bantuan alat berat berupa Ekskavator milik Ketua Umum Kerukunan Keluarga Malili,'' beber Andi Maryam, Selasa, 4 April 2023, seperti dilansir Fajar.
Andi Maryam pun tak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan Ketum KKM yang juga seorang Chairman PT Gunung Verbek.
Karena, menurutnya, bantuan alat berat ini akan sangat membantu dan memudahkan pekerjaan pengangkutan material tanah longsor dari dalam Intake.
“Semoga masalah ini cepat diselesaikan dan pendistribusian air ke rumah warga bisa dilakukan,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Kerukunan Keluarga Malili, Muh Arfa BM mengatakan, dirinya tergerak hatinya untuk membantu. Semoga secepatnya teratasi.
Kita bantu PDAM untuk memberikan solusi dan pada akhirnya air bisa secepatnya terdistribusi,” ungkap Arfa.
Perlu diketahui, Luwu Timur dalam beberapa hari ini, kondisi curah hujan cukup tinggi. Bencana longsor, banjir, hingga kebakaran menimpa daerah berjulukan Bumi Batara Guru ini. (fjr/pp)