Ratusan Rumah, Sawah, hingga Rumah Ibadah Terendam
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, BELOPA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu telah merampungkan pendataan atas kerugian yang diderita oleh masyarakat akibat bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Luwu pada 5 kecamatan, Ahad sore (2/4) pekan lalu. Total kerugian ditaksir mencapai diatas Rp2 miliar.
Kepala BPBD Luwu, Drs Alamsyah, M.Si, kepada Harian Palopo Pos, mengungkapkan, pihaknya telah merampungkan pendataan kerugian yang diderita masyarakat akibat bencana alam banjir dan telah dilaporkan ke pihak terkait seperti Kepala BNPB RI, Gubernur Sulawesi Selatan, BPBD Prov. Sulsel dan Bupati Luwu.
"Banjir tersebut telah merendam ratusan rumah, bahkan ada rumah yang hanyut dibawa air bah DAS Suso di Desa Kadundung. Pula banyak sarana pendidikan, kesehatan dan rumah ibadah ikut terendam yang mengakibatkan kerusakan perkakas rumah tangga dan elektronik warga, demikian pula fasilitas umum seperti jembatan gantung yang rusak, serta sawah dan kebun masyarakat yang terendam. Total kerugian ditaksir mencapai Rp2,835 miliar lebih," kata Alamsyah.
Alamsyah mengatakan, bencana banjir Ahad sore (2/4) setidaknya banjir terdampak di 16 desa dan 1 kelurahan pada 5 kecamatan, dimana penyebabnya yaitu hujan deras dan meluapnya air sungai (DAS) Suso serta air Sungai Kadundung dan Sungai Lai di Tobarru akibat hujan deras dengan intensitas sangat tinggi.
"Untuk kerusakan, awalnya yang rusak berat hanya 1 rumah terseret banjir di Desa Kadundung. Ternyata ada 2 unit, dimana yang satunya tertimbun longsor di Desa Tobarru. Total rumah terendam yang dilaporkan pemerintah di 6 kecamatan terdampak totalnya mencapai 139 unit, puluhan hektare sawah, pula terjadi kerusakan sarana pipa PDAM, talud pengaman sungai, dan sarana jembatan box culvert di Kadundung juga rusak," tandas Alamsyah. (and/idr)