PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengakui ada kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Meski demikian, ia menilai penularan Covid-19 di Indonesia masih terkendali. Dia menyebut jumlah kasus di Indonesia belum melewati batas yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Memang ada kenaikan, tetapi kita masih jauh di bawah standarnya WHO. Standar WHO kurang lebih 8 ribu dan kita berada di angka 600-900. Saya kira kita masih terkelola, terkendali dengan baik," kata Jokowi di Depok, Kamis (13/4).
Jokowi kembali menekankan pentingnya vaksin untuk mencegah penularan Covid-19. Dia berkata Indonesia sudah memiliki imunitas sekitar 98,5 persen karena vaksinasi.
Dia mendorong masyarakat yang belum vaksin untuk vaksinasi. Jokowi juga mendorong masyarakat untuk menerima vaksin dosis ketiga.
"Vaksinasi itu penting. Booster itu penting. Jadi yang belum itu segera booster," ucapnya.
Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan. Pada 29 Maret-4 April, jumlah kasus Covid-19 yang dilaporkan berjumlah 2.949 kasus, lalu naik menjadi 4.298 kasus konfirmasi Covid-19 selama rentang periode 5-11 April.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memastikan kenaikan kasus bukan karena ada subvarian Arcturus.
Subvarian ini telah dilaporkan di 22 negara, dengan sebagian besar kasus ditemukan di India. Arcturus juga menjadi salah satu penyebab kenaikan kasus Covid-19 di India
"Belum ada varian baru ditemukan," dilansir dari CNNIndonesia.com, Rabu (12/4).
Nadia mengatakan salah satu faktor pemicu kenaikan kasus belakangan ini lantaran protokol kesehatan yang sudah tidak ketat dilaksanakan masyarakat.(int)