Andi Amran Sulaiman
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Terobosan bisnis terus dilakukan Mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Founder PT Tiran Group ini menilai, betapa pentingnya pembangunan kedaulatan pangan untuk mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan.
Cara ini dianggap paling jitu menghindarkan Indonesia dari risiko krisis pangan yang kini menghantui dunia.
Nah, untuk mewujudkannya, Founder PT Tiran Group ini berencana membangun industri pengolahan jagung di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Ekspansi bisnis ini dilakukan alumni Doktor Unhas ini karena ia melihat Sulsel menjadi salah satu provinsi dengan produksi jagung terbanyak di Indonesia.
Selain dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, Sulsel juga bisa mengekspor ke sejumlah negara.
Menurutnya, Sulsel merupakan daerah terbesar ke-5 dengan produksi jagung 1,6 juta ton. Sebanyak 500 ton diantaranya dimanfaatkan untuk pakan.
"Ada rencana kita bangun industri jagung. Tapi ekosistemnya kita bangun dari hulu ke hilir," beber Amran saat menggelar silaturahmi dengan Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (KKMB) dirangkaikan dengan buka puasa bersama di AAS Building, Kota Makassar, Sabtu, 15 April 2023.
Amran mendorong petani Indonesia tidak boleh merugi. Hasil taninya terserap dengan baik, disertai harga yang juga baik. Sehingga petani semangat kembali menanam jagung.
"Intinya petani kita jangan rugi, itu dulu yang penting. Kita beli dengan harga yang menguntungkan. Karena kalau petani untung, mereka semangat menanam. Itu rencana kita ke depan," tuturnya.
Lebih jauh, bos Tiran Group itu membeberkan progres pembangunan industri jagung di Bone sudah masuk ke tahap pembebasan lahan.
Bahkan dalam waktu dekat, akan dilakukan penandatanganan kerjasama untuk pembelian jagung.
Industri ini juga bertujuan untuk efisiensi di seluruh lini kegiatan dalam rantai pasok jagung mulai dari proses panen, penanganan pasca panen, penyimpanan, hingga proses transportasi dan distribusi.
Dari sini nantinya diproyeksi akan menyerap ribuan tenaga kerja. Pekerja lokal menjadi prioritas. Outputnya adalah perekonomian di Bone dan Sulsel melaju kencang.
"Mimpi saya petani kita sejahtera, pangan kita berdaulat, sehingga kita menjadi negara super power. Kita memenuhi syarat untuk mencapai itu. Negara kita sangat kaya, tinggal sumber daya manusianya yang harus ditempa. Kalau bukan kita sebagai anak bangsa, siapa lagi yang mau mewujudkannya," tegas pria kelahiran Bone 27 April 1968 itu. (fajar/pp)