Lima Bulan Lalu, Ketua PII Palopo Bersurat ke DLH

  • Bagikan

Pohon miring di Jl. Anggrek samping Kantor DPRD Palopo. Jalan ini menjadi jalur lalu lalang masyarakat dan pejabat kita ada upacara di Lapangan Pancasila.
--ft: istimewa


* Untuk Menebang Pohon Berbahaya di Pinggir Jalan

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TOMPOTIKKA-- Peringatan warga bahwa banyak pohon pinggir jalan dalam wilayah Kota Palopo berbahaya, rupanya sudah disampaikan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palopo sejak lama. Namun tidak digubris dan akhirnya menelan korban jiwa.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Palopo, Ir Anshari Mas'ud saat dikonfirmasi Palopo Pos, Selasa, 18 April 2023 kemarin.

Menurutnya, sudah lima bulan yang lalu, ia bersurat ke Dinas Lingkungan Hidup untuk menebang pohon pelindung pinggir jalan yang berbahay. Tapi tidak ada yang respon.

''Sekarang sudah ada yang meninggal tertimpa pohon tumbang,'' kata mantan Kadis PUPR Palopo ini.

Untuk diketahui, pohon pelindung yang tumbang menimpa pengendara motor di Jl. Dr Ratulangi Kelurahan Tobulung, Palopo, pada 14 April 2023 lalu, menyebabkan pengendara motor, Hesti (20) tewas. Sementara boncengannya, Imelda (18) menjalani perawatan di RSUD Sawerigading karena mual dan sakit di beberapa bagian tubuh akibat tertimpa pohon.

Lanjut Anshari, sewaktu terjadi peristiwa pohon tumbang timpa mobil di Jl. Dr Ratulangi Kel. Temmalebba, Palopo, ia juga menulis di media sosial pada 19 November 2022 lalu bahwa "kasus yang sama akan terulang jika tidak mendapat perhatian dari Perangkat Daerah (PD) terkait. Kami sudah menyurat untuk ditangani segera,'' jelasnya.

Pantauan Palopo Pos, sejumlah ruas jalan dalam Kota Palopo terdapat pohon pelindung yang miring ke arah jalan dan membahayakan pengguna jalan. Seperti di Jl. Dr Ratulangi sampai ke Jembatan Miring Kec. Telluwanua. Di Jl. Anggrek, Jl. Ahmad Razak, dan lainnya.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palopo, Emil Nugraha saat dikonfirmasi Palopo Pos, soal masalah pohon timpa pengguna jalan, belum bersedia memberi komentar.

"Saya lapor dulu sama bos. Setelah itu kita lanjut diskusinya. Untuk sementara saya tidak bisa berkomentar," kata Emil. (ikh)

  • Bagikan

Exit mobile version