Polda Sulsel Autopsi Mayat Ditemukan Tanpa Kepala di Bonggakaradeng

  • Bagikan

Tim Identifikasi Forensik Biddokkes Polda Sulsel melakukan autopsi guna mengetahui identitas mayat yang ditemukan tanpa kepala dan organ tubuh lainnya di Tambolang Lingkungan Buttu Kou Kelurahan Rante Buttu, Kecamatan Bonggakaradeng, Tana Toraja. --risna--

PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, TANA TORAJA - Sosok mayat ditemukan tanpa organ tubuh kepala, tangan dan kaki tanpa identitas di Tambolang Lingkungan Buttu Kou Kelurahan Rante Buttu, Kecamatan Bonggakaradeng, Tana Toraja dilakukan identifikasi mayat.

Tim Identifikasi Forensik Biddokkes Polda Sulawesi Selatan melakukan autopsi terhadap mayat guna untuk mengetahui identitas mayat.

Selama 12 hari setelah ditemukan sosok mayat berjenis kelamin laki-laki itu pada Minggu (16/4/2023) lalu, Kapolres Tana Toraja, AKBP Malpa Malacoppo meminta bantuan Polda Sulsel untuk diketahui pasti identitas mayat.

Diketahui mayat ditemukan membusuk dan mengambang di aliran sungai Sa'dan di wilayah TKP penemuan mayat.

Mayat tanpa busana itu ditemukan pertama kali oleh salah seorang warga saat sedang memancing ikan di sungai.

Kasat Reskrim Polres Tana Toraja, AKP S. Ahmad bersama Unit Tindak Pidana Umum (Tipidum) dan Unit Identifikasi Satuan Reskrim medampingi Tim Subbid Dokpol Biddokkes Polda Sulsel melakukan autopsi terhadap mayat tersebut di RSUD Lakipadada Makale.

Outopsi dipimpin oleh Kaur Doksik Subbid Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, dr. Ria Haerani Haruna, bersama Dokter Forensik Mitra Biddokkes Polda Sulsel, dr. Denny Mathius,M.Kes, Sp.F dan sejumlah Teknisi Forensik Subbid Dokpol Biddokkes Polda Sulsel.

S. Ahmad mengatakan, giat autopsi dilakukan untuk menentukan identitas mayat tanpa sebagian organ tubuh itu sehingga dapat diketahui identitasnya.

“Tindakan yang dilakukan mengambil sampel DNA agar nantinya disesuaikan terhadap dengan warga sekitar yang merasa kehilangan anggota keluarganya,” ucapnya, Senin (1/5/2023).

Lanjut Ahmad, juga dilakukan pengambilan sampel DNA terhadap warga yang melaporkan kehilangan keluarga dan akan disesuaikan di Laboratorium.

“Juga diambil sampel DNA terhadap warga yang merasa kehilangan keluarganya, namun untuk menentukan hasilnya butuh waktu menunggu hasil tim Forensik Biddokkes Polda Sulsel,” tutupnya.

Setelah dilakukan outopsi terhadap mayat, kemudian dilakukan penguburan jenazah setelah sepekan lebih disemayamkan di RSUD Lakipadada. (Risna)

  • Bagikan

Exit mobile version