Aktivis Akhmad: Jangan Sampai Kepala BPN Minta Perlindungan ke Wali Kota
PALOPOPOS.FAJAR.CO.ID, PALOPO-- Polemik kasus dugaan penyerobotan lahan Islamic Center (IC) terus menuai sorotan dari kalangan bawah hingga atas.
Itu karena, yang dipanggil Kepala BPN Palopo oleh penyidik Polres Palopo, Kamis, 4 Mei 2023, justru yang datang Mantan Kabid Aset Pemkot Palopo, Supiati.
Supiati sendiri adalah termasuk salah satu kunci saksi dalam kasus ini. Sebab, dia yang diduga menunjukkan batas-batas lahan IC, termasuk dia juga pemohon diterbitkannya sertifikat IC.
Pihak Polres Palopo sendiri berdalih bahwa Kepala BPN Palopo tetap akan diambil keterangannya seputar terbitnya sertifikat ganda di atas lahan IC. Sebelum Kepala BPN memberikan klarifikasi, penyidik akan memanggil Lurah Takkalala. Pemanggilan Lurah Takallala, dijadwal pekan depan.
Kanit Reskrim Polres Palopo, Ipda Suwadi SH, mengatakan, Lurah Takkalala akan dimintai keterangan soal adanya keluar rekomendasi atau surat persetujuan yang menyebabkan diterbitkannya sertifikat milik Pemkot Palopo.
"Kita mulai dari bawa dulu, setelah itu bagian atas, termasuk Kepala BPN seperti yanh dimaksud," kata Suwadi, Jumat, 5 Mei 2023.
Perwira dua balok itu menegaskan, Lurah Takkalala sedianya koperatif dan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya tentang bagaimana sehingga ada keterangan yang meluaskan pihak BPN menerbitkan dokumen seperti alas hak dan sertifikat.
"Semuanya diketahui pihak kelurahan, makanya kita panggil untuk memberikan keterangan," jelasnya.
Sejumlah pengamat maupun aktivis langsung angkat bicara menanggapi ketidakhadirannya Kepala BPN ke Polres Palopo.
Mereka menilai, Kepala BPN sepertinya meminta perlindungan ke orang nomor wahid di Palopo, agar yang bersangkutan tidak terjebak dalam jeratan hukum.
"Bisa saja seperti itu, mengherankan karena sudah jelas dipanggil, tapi kok yang datang orang lain. Seperti sudah diatur," ucap salah satu Aktivitis Akmad, melalui pesan WhatsApp, Jumat sore kemarin.
Sementara itu, aktivis Luwu Raya, Yertin Ratu, turun berkomentar.
Srikandi yang dikenal vokal itu, sangat menyayangkan Kepala BPN Palopo tidak koperatif terhadap panggilan penyidik.
"Intinya, di negara kita ini tidak ada yang kebal hukum. Mau lari sampai dimana, ujung-ujung pasti akan kembali ke laptop," terang Yertin Ratu, mengutik, istilah Artis Pelawak Tukul Arwana.(kahar iting)